VIVAnews - Komisaris Jenderal Susno Duadji mulai hari ini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Markas Besar Kepolisian.
Keluarga Susno lalu bereaksi atas penetapan ini. "Kami tidak berhenti memberi dukungan untuk Bapak [Susno] menyuarakan kebenaran apapun risikonya," kata sepupu Susno, Husni Maderi dalam konferensi pers di kediaman Susno, seperti yang ditayangkan tvOne, Senin 10 Mei 2010.
"Apa yang terjadi malam ini adalah usaha membungkam kebenaran," tambah dia.
Menurut Husni, saat ini keluarga memilih berpasrah diri. "Kami harap ada perbaikan di tubuh Polri, milik kita bersama, bukan milik elit-elit polisi yang sekarang menzolimi kami," kata Husni.
"Kami merasa diperlakukan tidak adil oleh oknum Polri, apalagi kasus kode etik, dicari-cari kesalahan," tambah dia.
Ditambahkan Husni, pihak keluarga sadar, Susno bukan malaikat. "Bapak [Susno] telah mengorbankan pangkat dan jabatan demi Polri dalam kasus Cicak vs Buaya. Sampai kini masih terus dicari-cari kesalahan."
"Kami tegaskan, Pak Susno tidak terkait kasus Bibit-Chandra. Pak Susno tidak terlibat dalam hal itu," seru Husni.
Susno hari ini memenuhi panggilan kedua yang dilayangkan Markas Besar Kepolisian dalam status sebagai saksi kasus PT Salma Arwana Lestari, Riau.
Menurut Polri Susno diduga menerima sejumlah uang sebesar 500 juta ketika menangani kasus Arwana. Dugaan suap yang diterima Susno berdasarkan pengakuan Haposan Hutagalung dan Sjahril Djohan. (mt)
Saksi Ungkap SYL Setoran Uang Bulanan ke Istri Hingga Puluhan Juta
Pengadilan Tipikor kembali melanjutkan sidang kasus korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian RI, salah satu terdakwanya Syahrul Yasin Limpo (SYL)
