Abate Palsu Marak di Denpasar

VIVAnews – Musim hujan tiba dan pemerintah pun terus menggalakan program pemberantasan demam berdarah untuk mencegah jatuh korban lebih banyak akibat si nyamuk poleng ini.

Namun, pencegahan demam berdarah dengan membagikan bubuk abate ini menjadi lahan bisnis bagi para oknum juru pemantau jentik gadungan. Mereka memperjualbelikan abate palsu pada masyarakat.

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Bambang Suryadi membenarkan adanya temuan abate palsu ini.

"Setelah kita cek ternyata isinya hanya pasir putih," kata Bambang, Rabu, 17 Desember 2008.

Kata dia, abate asli terbungkus plastik hijau dan silver dengan nomor pendaftaran RI.96/4-2007/T  Depkes RI nomor PKD 30701800168, dan dikeluarkan PT BASF Indonesia, selaku pihak pemegang pendaftaraan.

Sementara untuk abate palsu, bungkusnya dari kertas berwarna abu-abu tapi ada juga yang berwarna hijau muda dan tertera buatan American Cynamid Company- USA. 

Komjak Soroti Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Emas di Kejaksaan

Meskipun telah diklaim palsu, produk ini mencantumkan pendaftaran di Departemen Pertanian, nomor 279/04/79 serta di Departemen Kesehatan nomor KD.8015098.

“Kalau untuk nomor pendaftaran, siapa saja bisa membuat,” lanjutnya. Sayangnya, Dinas Kesehatan Denpasar belum mengambil langkah tegas meskipun diketahui abate palsu telah beredar sejak 3-4 tahun lalu.

Diakui Bambang, pihaknya tak ada kewenangan untuk menindak dan hanya dapat mengimbau pada masyarakat supaya melaporkan kalau ada yang menawarkan abate, karena serbuk ini tak diperjualbelikan.

Di tempat terpisah, Kepala Seksi Pemeriksaan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar, Putu Maryati mengaku belum menerima adanya abate palsu ini. “Saya belum terima ada abate palsu. Tapi kalau memang itu ada, tentu kami akan turun ke lapangan untuk pengecekan,” ungkapnya.

Laporan: Wima Saraswati/Bali

Pabrik perakitan barang-barang jadi elektronik.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

PT Supertone (SPC) mendukung penuh atas penegakan peraturan Kementerian Perindustrian tentang pembatasan impor barang-barang jadi elektronik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024