Komjen Ito Sumardi

Calon Kapolri Seorang Doktor

Kabareskrim Polri Komjen Polisi Ito Sumardi.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Istana membuat kejutan. Menjelang batas waktu penyerahan calon Kapolri, nama Komjen Pol Ito Sumardi mengalahkan gaung dua nama yang sebelumnya santer disebut bakal jadi pengganti Janderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Komjen Nanan Sukarna dan Komjen Imam Sudjarwo.

Meski tidak menyebut nama secara transparan, sejumlah politisi seperti Ketua Umum Partai Demokrat dan politisi PDIP Pramono Anung mengarahkan telunjuk kepada Ito Sumardi sebagai calon Kapolri yang akan diajukan ke DPR.

Di akun twitternya, Anas menuliskan calon Kapolri bukan yang santer disebut-sebut selama ini. Sedangkan Pramono Anung menyebutkan calon Kapolri pernah menjadi Kapolwiltabes Surabaya dan dua kali menjabat Kapolda. Menilik perjalanan karir Ito, petunjuk Pramono mendekati kebenaran.

Ito pernah menjabat sebagai Kapolwiltabes Surabaya selama dua tahun untuk kurun waktu 2001 hingga 2003. Dia juga pernah menjabat Kapolda Riau di tahun 2005-2006 dan Kapolda Sumatera Selatan tahun 2006-2008.

Benarkah petunjuk ini? Pramono meminta semua pihak menunggu kebenarannya hari ini, Senin 4 Oktober 2010.

Jika petunjuk Pramono benar. Ada baiknya menilik siapa Ito Sumardi?

Ito dilahirkan di Bogor, 17 Juni 1953. Ia merupakan lulusan Akabri angkatan 1977. Tak hanya pendidikan di kepolisian, Ito rajin mengikuti perkuliahan hingga berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjajaran, Bandung. Sederet gelar pun dia cantumkan dalam namanya,  DR.Drs. Ito Sumardi DS. SH, MBA, MM, MH.

Ito mengawali kariernya di Serang pada tahun 1978, juga pernah bertugas di Timor Timur [sekarang Timor Leste] pada 1979-1980. Sejumlah jabatan strategis juga dia lalui. Dia pernah menjabat sebagai Kapolres Karawang pada 1997-1998, lalu Kapolwiltabes Surabaya pada 2001-2003.

Ito dilantik menjadi Kapolda Riau pada Desember 2005 menggantikan Brigadir Jenderal S Damanhuri. Di Riau dia menjabat hinggal akhir 2006.

Lepas dari Riau, Ito menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sumatera Selatan pada 2006-2008 hingga menjabat sebagai Kepala Koordinator Staf Ahli Kapolri. Sebelum didaulat menjadi Kabareskrim, nama Ito pernah disebut-sebut ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sibuk menyusun kabinet 2009-2014.

Namanya juga sempat masuk dalam bursa calon Kapolri, bersama dua jenderal bintang dua lainnya, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna yang menjabat Kepala Divisi Humas Polri dan Inspektur Jenderal Timur Pradopo.

Isu negatif yang pernah menghinggapinya adalah ketika Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Yusuf Manggabarani mengungkap bahwa ada enam perwira tinggi polisi terindikasi terlibat perjudian. "Ada tiga mantan Kepala Polda, tiga mantan Wakil Kepala Polda," kata Yusuf pada 1 Desember 2008.

Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja

Ito Sumardi kebetulan pernah menjadi Kapolda di Riau, wilayah yang juga disebutkan ramai judinya. Namun Mabes Polri menggarisbawahi bahwa keenam orang ini,  belum tentu terlibat membeking perjudian togel. Yang sudah pasti mereka bertanggungjawab secara manajerial.

Ito Sumardi sendiri membantah keras tudingan tersebut. Dia  mengaku justru gencar memberantas perjudian di Riau dan menolak tudingan pernah menerima uang dari hasil judi.

Berikut perjalanan karir Ito:

Dansat Sabhara Kores 811 Serang, 1978-1978,
Dansek Taktakan Kores 811 se-Serang, 1978-1978
Kasi Ops Kores 811 Serang, 1978-1978
Dansat Binmas Kores 811 Serang, 1978-1979
Kasi Ipp Kores 811 Serang 1979-1979
Dansat Reserse Kores 811 Serang, 1979-1980
Dansek Baucau Res 15.3.2 Tim-Tim, 1979-1979
Kasi Intel Res 15.3.1 Dilli Tim-Tim, 1979-1979
Kasi Ppko Polwil 15.3 Tim-Tim, 1979-1980
Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri, 1980-1982
Kasubdis Krim Um Res Metro 701 Jakpus, 1982-1983
dan Kasubdis Krim Sus Res Metro 701 Jakpus, 1983-1985
Kassubag Kuliah Opsjarlat PTIK, 1986-1989
Instruktur Pusdik Lantas Polri, 1989-1990
Kasat Lantas Wil Jakarta Pusat, 1990-1992
Wakasat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya, 1992-1993
dan Kasat Lantas Polwiltabes Bandung, Jabar, 1993-1996
Kabag Regident Ditlantas Polda Jabar, 1996-1996
Dan Kontingen Garuda XIV/11 PBB, 1996-1997
Kapolres Karawang, 1997-1998
Sesdit Lantas Polda Jatim, 1998-1998
Kadit Lantas Polda Aceh, 1998-1999
Kadit Lantas Polda Jateng, 1999-2000
Kapolwiltabes Surabaya, 2001-2003
Irwasda Polda Bali, 2003-2004
Direktur Samapta Babinkam Polri, 2004-2005
Dan Satgas Ops Tsunami I, 2004-2005
Dan Satgas Pengamanan Aceh Monitoring Mission, 2005-2006
Direktur Pam Obsus Babinkam Polri, 2005-2005
Kapolda Riau, 2005-2006
Kapolda Sumsel, 2006-2008
Koordinator Staf Ahli Kapolri, 2008-2009.
Kabareskrim, 2009-sekarang

Pendidikan :

Akabri tahun 1977,
PTIK pada tahun 1986.
Pendidikan perguruan tinggi bidang hukum tahun 1996
Pendidikan pascasarjana (bisnis administrasi) 1997
Pendidikan pascasarjana (manajemen sumber daya manusia) tahun 1999
Pendidikan pascasarjana hukum pidana dan tahun 2005 meraih gelar doktor hukum pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung

Mahfud MD Jelaskan Alasan Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres di KPU

Baca juga:

4 Wanita Cantik Ini Dulu Seorang Pria

Apa Jadinya Jika Timnas Indonesia U-23 Ketemu Israel di Olimpiade 2024?

Lorenzo Keluhkan Gaya Balap Rossi

Pewaris Kerajaan Bisnis Taipan Prajogo

Puluhan Militan Eropa Berlatih Jadi Teroris

Bangun MRT, 2 Tahun Jakarta Macet Total

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya