"Cepat Atau Lambat Rahasia Negara Terbongkar"
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Advokat Todung Mulya Lubis menilai rahasia negara harus memiliki definisi yang tegas dalam bidang intelijen, pertahanan dan keamanan. Penegasan definisi itu juga demi kepentingan publik.
"Cepat atau lambat rahasia-rahasia negara akan diketahui publik," kata Todung, usai diskusi "Fenomena Wikileaks dan Prinsip Jurnalistik" di kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat 17 Desember 2010.
Menurut Todung, selama ini rahasia negara dapat dikatakan multitafsir, sehingga pemerintahan terkesan tertutup terhadap publik. Padahal kepentingan publik harus menjadi tolak ukur dalam mendefinisikan kerahasiaan negara.
Pada kesempatan itu, Todung menegaskan bahwa situs-situs seperti wikileaks memiliki nilai-nilai positif untuk publik. Menurutnya, situs sejenis itu mendukung keterbukaan, karena publik berhak mengetahui apa yang dilakukan pemerintahnya.
Selain itu, situs ini juga dapat mengubah cara berpikir orang agar lebih berhati-hati dalam membuat memo, surat atau percakapan. Hal ini justru dinilai dapat menekan angka korupsi, karena 'calon pelaku' akan semakin takut.
Wikileaks menjadi situs yang sudah beberapa minggu ini menjadi pembicaraan karena adanya rilis dokumen-dokumen yang bersifat sangat-sangat rahasia.
Sudah ada 250.000 data yang ditampung di data Wikileaks. Dari jumlah itu diklaim ada sekitar 3.000 data mengenai Indonesia. Namun demikian dokumen-dokumen itu masih membutuhkan konfirmasi. (umi)