Hutan Riau Terbakar, Menhut Salahkan Petani

Suatu helikopter berupaya padamkan api kebakaran hutan di California
Sumber :
  • AP Photo/Chris Carlson

VIVAnews - Pemerintah menuding para petani menjadi penyebab bencana asap akibat kebakaran lahan di Riau.  Petani dianggap terbiasa membuka lahan dengan cara membakar.

Penilaian itu disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam Rakor bersama empat menteri lainnya di Kantor Gubernur Riau, Jumat 22 Juli 2011. Para  pejabat tinggi lain yang ikut rapat adalah Menneg Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menkokesra Agung Laksono dan Mentan Suswono.

“Kalau petani buka lahan dengan cara membakar lahan. Nah ini urusannya panjang. Karena sulit dipadamkan sehingga menimbulkan kabut asap. Kadang asapnya sampai ke negara tetangga dan kita dianggap tak mampu menanganinya," ujarnya Zulkifli.

Lalu apa solusi mengatasi hal ini? Zulkifli berpendapat harus ada sosialisasi kepada petani terkait larangan membakar lahan. "Masyarakat harus tahu bahwa cara seperti tidak boleh dan harus diubah," sebutnya.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi

Tidak Mampu

Menanggapi hal itu, Ketua Walhi Riau, Hariansyah Usman, tidak menyangkal atas fakta bahwa masih ada petani yang membuka lahan dengan cara membakar. Pasalnya, mereka tidak mampu membuka lahan dengan cara lain.

"Tapi Menhut juga harus tahu bahwa bencana kebakaran yang terjadi saat ini banyak disebabkan oleh perusahaan. Data sudah banyak ditunjukkan pemerintah daerah, termasuk juga yang disampaikan LSM. Persoalannya, sejauh ini tidak ada tindakan tegas yang bisa memberi efek jera kepada perusahaan," kata Usman.

Dia melanjutkan, perusahaan banyak membuat kanalisasi dengan skala besar, sehingga air di lahan gambut menjadi kering. Ketika terjadi kebaran, maka api sulit dipadamkan dan menimbulkan kabut asap yang luar biasa.

"Kalau di lahan masyarakat, kabut asapnya tidak separah di lokasi perusahaan. Karena lahan yang dibakar tidak kering, masih ada serapan airnya. Sehingga mudah dipadamkan. Sebab masyarakat tidak membuat kanalisasi. Justru perusahaan yang membuat kanalisasi yang menyebabkan kekeringan. Jadi pemerintah harus melihat masalah ini," kata Usman. (ren)

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan

(Laporan: Ali Azumar | Riau )

VIVA Otomotif: Motor listrik hasil konversi

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi memberikan konversi motor listrik secara cuma-cuma atau gratis untuk masyarakat. Bagaimana cara ikut programnya?

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024