Kecelakaan Bermotor di Yogyakarta Meningkat

Kecelakaan di Sunter, 1 Orang Tewas.
Sumber :
  • Ronald Rorimpandey

VIVAnews -- Penjualan kendaraan bermotor khususnya roda dua di Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penjualan sepeda motor pada semester pertama tahun 2011 ini mencapai 4,07 juta unit meningkat 12 persen di bandingkan tahun 2010 yang lalu dalam periode yang sama.

Hingga semester pertama tahun ini, sebanyak 92.914 unit sepeda motor didaftarkan di Samsat DIY atau rata-rata perbulannya mencapai 15.500 unit dengan total jumlah kendaraan sampai dengan semester pertama 2011 di DIY mencapai 1,6 juta unit.

Wadirlantas Polda DIY, AKBP Steven M Napiun mengatakan, peningkatan jumlah kendaraan bermotor roda dua ini juga berdampak pada naiknya angka kecelakaan di jalan. Pada semester pertama ini kecelakaan mencapai 2.302 kejadian, dengan korban tewas mencapai 138 orang dan 506 korban luka berat dan kerugian mencapai diatas Rp1,5 miliar.

"Peningkatan jumlah kendaraan bermotor khususnya roda dua di DIY ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kecelakaan di DIY. Kepadatan kendaraan di ruas jalan tertentu dan ketrampilan mengendarai juga sebagai faktor penyebab meningkatnya angka kecelakaan,"kata Steven di sela-sela Talk Show Bersama PT Jasa Raharja Persero di Yogyakarta, Rabu 21 September 2011.

Dilihat dari jenis kendaraan bermotor yang paling banyak terlibat kecelakaan lalu-lintas di DIY kata Steven adalah jenis kendaraan sepeda bermotor yang mencapai 3.255 atau menempati 79,2 persen kendaraan yang terlibat kecelakaan.

"Ditinjau dari golongan SIM pelaku yang terlibat kecelakaan lalu-lintas, pelaku kecelakaan yang memiliki SIM mencapai 1.314 sedangkan yang tidak memiliki SIM mencapai 1.169 orang," paparnya

Steven mengatakan kasus tabrak lari di DIY juga cukup menarik karena sepanjang semester pertama tahun ini sebanyak 205 kasus tabrak lari. Dari kasus tabrak lari tersebut menyebabkan 8 orang tewas, 62 orang
luka berat dan 159 luka ringan serta kerugian materi mencapai Rp46 juta lebih. "Untuk mengungkap kasus tabrak lari ini, aparat kepolisian sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi masyarakat,"tandasnya

Lebih lanjut Steven menyatakan ditinjau dari usia maka usia produktif yaitu 16-30 tahun menjadi korban dan pelaku dan korban kecelakaan. "Total angka kecelakaan diusia 16-30 tahun mencapai 1.136 atau 45
persen sebagai pelaku dan 34,4 persen sebagai korban,"pungkasnya

Laporan: Juna Sanbawa| DIY

92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan
ilustrasi bank.

OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus

Pencabutan itu dilakukan OJK itu sebagai tindakan pengawasan untuk menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen. 

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024