Gadis Kalimantan Barat Diperkosa 18 Remaja

Ilustrasi pelecehan seksual
Sumber :
  • VIVAnews/ Faddy Ravydera

VIVAnews - Nasib malang menimpa gadis remaja, NA (16), di Kubu Raya, Kalimantan Barat. Gadis belia itu diperkosa oleh 18 remaja pria di sejumlah tempat di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Rabu malam 4 April 2012.

Menurut Kepala Satreskrim Polres Pontianak, Komisaris Puji Prayitno, pemerkosaan ini bermula saat NA nongkrong bersama pacarnya, Ha, di Bundaran Alianyang pada pukul 23.00 malam waktu setempat. Tak lama berselang, dua pria yang belakangan diketahui berinisial Lo dan Dm, mendatanginya dan langsung memukul Ha.

Lo dan Dm kemudian merampas telepon genggam Ha. Setelah merampas HP, keduanya langsung kabur dari Bundaran Alianyang. Ha yang ketakutan juga kabur meninggalkan NA begitu saja. NA kemudian naik sepeda motornya untuk mencari pertolongan.

NA berhenti di salah satu gudang kontainer yang berada di Jalan Trans Kalimantan. Sambil menangis, NA mendatangi sejumlah remaja yang tengah berada di lokasi itu. Berniat meminta pertolongan.

Namun, di antara remaja-remaja itu terdapat Lo dan Dm yang merampas telepon genggam Ha. Lo dan Dm bersama enam teman mereka, yaitu Ar, An, Ms, Ro, Bo dan Mr X. Bukan pertolongan yang didapat NA. Dia justru dicekoki minuman keras oleh remaja-remaja berandalan itu. Tak kuasa menahan efek alkohol, NA pun mabuk.

Delapan remaja itu kemudian memerkosa NA. Mereka bergiliran melampiaskan nafsu birahinya kepada NA di gudang itu. Belum puas, Lo menggiring NA kembali ke Bundaran Alianyang dengan berjalan kaki. Di sana, dua remaja lainnya, Dr dan Fi, telah menunggu. Di lokasi ini, Lo dan Dr kembali mengagahi NA.

NA tak kuasa melawan. Tubuhnya, lemas. Namun, penderitaan NA tak berhenti sampi di situ. Fi yang merasa belum menggagahi, membawa NA ke kebun sayur di Ambawang. Kali ini dan selanjutnya, perjalanan ditempuh dengan menggunakan motor. Di kebun sayur ini, Fi menggagahi NA bersama So, Mx, dan Rs.

Setelah itu, datanglah Ro, pemuda yang turut memerkosa NA di kebun sayur ini. Ro kemudian membawa NA ke sebuah pondok tak jauh dari kebun sayur itu. Di sana, sudah menunggu empat pemuda, yakni Br, Dr, Ms, dan Hn. Keempat pemuda itu juga mengumbar hawa nafsunya dengan mencabuli NA secara bergiliran.

Tak peduli kondisi NA, Ro kembali membawanya ke Siantan. NA dibawa ke rumah salah satu tersangka. Di sana, dua orang pemuda, yakni In, dan Rl telah menunggu. Lagi-lagi, NA dipaksa melayani pemuda-pemuda laknat ini. Seluruh malam pada Rabu itu dilalui NA dengan kelam.

NA ditelantarkan begitu saja. Beruntung, dengan keadaan yang memprihatinkan itu, NA masih bisa mengendarai motornya. Sampai di rumah, tak banyak kata terucap dari mulut NA. Dia hanya bisa menangis dengan tatapan kosong.

Keluarga pun curiga. NA dicecar untuk bercerita apa yang telah terjadi. NA pun perlahan menceritakan peristiwa pilu yang dia alami. Setelah mendengar cerita itu, keluarga NA melaporkan peristiwa itu ke Polsek Tambawang pada Kamis 5 April 2012. Kemudian, kasus itu dilimpahkan ke Polresta Pontianak-karena sebagai kabupaten baru, Kubu Raya masih ikut administrasi Kota Pontianak.

Polisi yang mendapat laporan itu segera bergerak. Hingga saat ini enam orang pelaku telah ditangkap. Mirisnya, para pelaku itu masih berusia antara 15 hingga 18 tahun. "Saat ini kami sudah menangkap 6 orang. Jadi yang lain masih dalam pengejaran pihak kepolisian," kata Komisaris Puji Prayitno kepada VIVAnews, Sabtu 7 April 2012. Korban maupun pelaku sudah tidak sekolah sekolah lagi.

Puji meminta peristiwa ini menjadi pelajaran bagi orangtua lainnya. Dia mengimbau para orangtua untuk menjaga anaknya masing-masing agar tidak mengalami kejahatan serupa dengan memberi perhatian, selalu memantau dan mencari anak bila larut malam belum kembali ke rumah.

Sementara itu, salah satu pelaku pemerkosaan, Lo, telah mengakui perbuatan bejatnya itu. "Saya tidak tahu perempuan itu. Hanya taunnya dari kawan yang membawanya. Tapi, saya ikut melakukan itu, karena melihat kawan-kawan semua melakukannya," katanya.

Dr, pelaku lainnya, juga mengakui perbuatannya. Dia juga mengaku memerkosa karena diajak temannya. "Pelaku ramai. Tidak hanya yang ada di sini. Karena kawan sudah melakukannya semua, saya jadi ikut. Saya dapat giliran yang terahir," kata Dr. Sementara itu, Ha, pacar NA juga dimintai keterangan oleh polisi.

Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda berbicara kepada wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

PKB Sebut Suara Parpol AMIN Belum Cukup Loloskan Hak Angket, PDIP Ditunggu Sikapnya

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB DPR RI, masih menunggu sikap resmi dari PDIP, untuk menggulirkan hak angket DPR, guna menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024