Kisruh Keraton Solo

Tedjowulan Berhasil 'Tembus' Tembok Keraton

rombongan KGPH PA Tedjowulan di Keraton Solo
Sumber :
  • Fajar Sodiq/VIVAnews

VIVAnews - Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung (KGPH PA) Tedjowulan yang sebelumnya ditolak masuk Keraton Kasunanan Surakarta, akhirnya bisa menembus barikade Dewan Adat Keraton Solo.

Pantauan VIVAnews, Jumat 15 Juni 2012, masuknya Tedjowulan ke lingkungan keraton mendapatkan jaminan keamanan dari Kapolresta Solo, Kombes Pol Asdjima'in. Sebelum masuk, Tedjowulan bersama para sentana dalem dan abdi dalem sempat berkumpul di Sasana Mulya yang berjarak 100 meter dari keraton.

Tedjowulan hadir di Keraton Solo untuk mengikuti prosesi tingalan jumenengan dalem Paku Buwono XIII Hangabehi. Seperti diketahui sebelum terjadi rekonsiliasi, di Keraton Surakarta terdapat raja kembar, antara Paku Buwono XIII Hangabehi dan Tedjowulan. Hal ini menimbulkan konflik karena keduanya mengaku sebagai raja.

Kemudian, raja kembar ini bersedia damai. Meski Tedjowulan bersedia melepas gelar raja, tapi rekonsiliasi tersebut mendapatkan penolakan dari sejumlah kerabat keraton. Sehingga, saat itu ada larangan masuk bagi Tedjowulan untuk menghadiri jumenengan.

Meskipun muncul kabar penolakan, namun Tedjowulan berhasil masuk ke keraton mengikuti prosesi jumenengan di Sasana Sewoko, lokasi pusat upacara. Dalam rombongan Tedjowulan tersebut tampak BRA Mooryati Sudibyo, Poppy Dharsono, dan Nina Akbar Tandjung.

Dalam prosesi jumenengan, Tedjowulan duduk tepat di barisan kedua setelah KGPH Puger di samping raja. Setelah itu, Putra Mahkota PB XIII, GPH Mangkubumi, memberikan keris kepada Tedjowulan. Selanjutnya Tedjowulan  dipanggil raja untuk melakukan sungkem.

Setelah prosesi sungkeman, acara dilanjutkan dengan pagelaran tari Bedoyo Ketawang yang khusus ditampilkan saat jumenengan. (umi)


Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024