VIVAnews -- Masyarakat di Indonesia dipusingkan dengan harga tempe yang semakin mahal akibat melonjaknya bahan baku kedelai impor yang saat ini mencapai Rp8.500 perkilogramnya. Bahkan akibat melonjaknya harga kedelai ini banyak perajin tahu dan tempe yang terancam gulung tikar jika harga kedelai tak segera turun.
Dibalik mahalnya kedelai impor menjadi berkah tersendiri bagi perajin tempe yang menggunakan bahan baku benguk yang tidak perlu impor dari luar negeri. Bahkan tanaman benguk ini masih sangat banyak dijumpai di berbagai daerah seperti di Kabupaten Kulonprogo atau Kabupaten Gunungkidul.
Rasa dari tempe benguk ini juga tak kalah nikmatnya dengan tempe dari bahan kedelai sehingga menjadi alternatif lain bagi masyarakat ketika harga tempe di pasaran melonjak.
"Sejak beberapa hari ini, tempe benguk yang kami jual laris manis," kata Parjiman, perajin tempe benguk dari Desa Ringinharjo, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat 27 Juni 2012.
Sudah dua puluh tahun Parjiman membuat tempe benguk dan tak pernah kesulitan mendapat bahan baku, apalagi dipusingkan dengan kenaikan harga impor. Karena bahan baku tempe benguk diambil dari pohon benguk yang banyak tumbuh di kawasan pegunungan Gunungkidul dan perbukitan Imogiri.
Harganya juga tidak begitu mahal, karena hanya Rp 5.000 untuk tiap satu kilogramnya. Untuk 1 kilogram benguk, bisa menghasilkan 25 tempe dengan harga rata-rata dari Rp500 sampai Rp600 tiap biji tempe.
Soal rasa, tempe benguk tak kalah dengan tempe kedelai. Selain digoreng juga bisa dibacem. Atau dulu, jadi campuran gudeg.
Tempe benguk memiliki citarasa tersendiri sehingga kini menjadi makanan 'klangenan' karena jarang ada di pasaran.
Untuk membuat tempe benguk ini, cukup rumit bila dibanding proses pembuatan tempe kedelai. Setidaknya harus melalui tiga kali tahapan masak. Setelah itu, baru pada proses pembungkusan.
Sementara, Ngadiman salah seorang warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul mengatakan, tempe benguk ini tidak dijual di sembarang pasar karena perajinnya jumlah terbatas dan paling banyak perajin tempe benguk ini berasal dari Kabupaten Kulonprogo. (eh)
Sumber :
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga
Selengkapnya
Partner
Lenovo Meluncurkan ThinkPad X1 Carbon Gen 11: Revolusi Laptop Ultra Ringan. Ultra Bertenaga!
Gadget
11 menit lalu
Lenovo kembali menggebrak pasar laptop dengan menghadirkan ThinkPad X1 Carbon Gen 11, laptop ultra ringan dan ultra bertenaga yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan.
Dirjen Perkebunan Dorong Luas Tanam di Trenggalek
Jatim
11 menit lalu
Menurutnya yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek cukup luar biasa. Ia mendapat informasi jika siang hari terasa panas, petani mengolah tanah pada malam hari.
Konon, Sumber Air Misgilomi menjadi tempat pemandian Potre Koning. Seorang Putri keturunan Raja Sumenep yang kemudian mempunyai dua putera yaitu Jokotole dan Banyak Wedi.
LG kembali menghadirkan kegembiraan bagi para gamer di Indonesia dengan peluncuran dua monitor gaming terbaru mereka, yaitu LG UltraGear 24GS60F dan UltraGear 27GS60F.
Selengkapnya
Isu Terkini