Guru Besar UI Kritik Ujian Nasional

Ujian Nasional di SLB 1 Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Sebanyak 17 guru besar seluruh Indonesia yang tergabung dalam Koalisi Damai Reformasi Pendidikan memberikan petisi dan mengkritisi sistem pendidikan di Indonesia.

Menurut Guru Besar Fakultas Ekomoni Universitas Indonesia, Prof. Mayling Oey Gardiner, Ujian Nasional (UN) justru membuat anak tak dapat bersaing di skala internasional. Pasalnya, UN hanya mencetak anak yang pandai menghafal.

"UN membuat anak murid menjadi tidak bisa bersaing dengan murid luar negeri karena anak murid hanya menghafal untuk ujian saja. Jadi tidak mendapat apa-apa," kata Mayling dalam diskusi Petisi Reformasi Pendidikan 2012 di Jakarta, Minggu, 25 November 2012.

Sistem pendidikan di Indonesia, kata Mayling, tidak mengajarkan keindahan pendidikan di luar sekolah seperti museum, tradisi, dan budaya. Yang ditekankan, kata Meyling, hanya menghafal.

Menurut Mayling, Ujian Nasional untuk SD dan SMP harus dihapuskan. Bukan UN yang menjadi masalah, melainkan akibatnya. Pasalnya, nilai-nilai UN juga dapat dimanipulasi. "Jadi guru bisa naik pangkat kalau hasil kebohongan UN anak didiknya bagus, begitu juga dengan kepala sekolah dan kepala dinas. Keterkaitan itu harus dihapus. Tidak ada gunanya anak SD itu harus diambil melalui nilai UN," kata Meyling.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan

Apalagi, UN juga hanya menghasilkan tekan-tekanan psikologis bagi anak-anak. Padahal, menurut Mayling para orangtua ingin anaknya memiliki karakter dan kreativitas yang terus berkembang. "Tapi bagaimana, untuk lulus UN saja dipenuhi dengan tekanan," kata Mayling.

Berbagai masalah yang muncul dari UN, menurut Mayling, harus diakhiri secepatnya. Menurutnya konflik kepentingan dan anggaran UN terlalu banyak.

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

"Yang mengerjakan soal dibayar, yang bagikan soal dibayar. Jadi semua dibayar dan butuh anggaran besar. Jadi masyarakat menghadapi tembok besar ini," kata Mayling.

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024