- VIVAnews/Puspita Dewi
VIVANews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita rumah milik tersangka tindak pencucian uang Simulator SIM, Irjen Djoko Susilo di Semarang. Seperti rumah-rumah Djoko lainnya yang telah disita, bangunan yang berlokasi di Graha Candi Golf itu juga dipasang papan dari KPK bertuliskan, 'Tanah dan Bangunan ini Telah Disita Dalam Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang Dengan Tersangka Djoko Susilo'.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, kondisi rumah bercat putih itu tampak kosong. Di sekitarnya ada beberapa pekerja bangunan yang sedang bekerja. Menurut para pekerja itu, papan penyitaan dipasang petugas KPK yang datang dengan empat mobil berwarna hitam hari ini, sekitar pukul 16.30 WIB.
Mereka memasang papan peringatan tersebut dengan kawat di pagar dan segera bergegas meninggalkan lokasi. "Cepat kok, habis masang langsung pergi," kata salah seorang pekerja.
Rumah dengan luas bangunan 375 meter persegi dan luas tanah sekitar 500 meter persegi itu diperkirakan bernilai miliaran rupiah. Rumah itu dipastikan kosong, terlihat dari lampu taman dan tiga lampu kecil yang berada di depan garasi dan pintu masuk rumah masih menyala.
Selain itu, beberapa pohon mangga harum manis yang tak berbuah juga menyisakan serakan dedaunan kering di halaman dengan rumput mutiara. Meski demikian, tumpukan daun kering di pojokan elemen keras halaman menunjukkan bahwa baru saja ada upaya membersihkan rumah.
Dari informasi yang dihimpun, rumah tersebut sudah dibeli oleh Djoko sekitar setengah tahun lalu. Para pekerja bangunan di sekitar lokasi menyebutkan bahwa penghuni rumah tersebut adalah seorang perempuan asal Solo.
"Cantik banget. Beberapa kali sering ke sini. Cuma itu yang saya tahu," kata seorang pekerja.
Terkenal Mewah
Untuk memasuki komplek perumahan ini, pengunjung yang datang akan ditanyai terlebih dahulu oleh empat petugas keamanan, serta diminta melapor. Kawasannya sendiri memang terkenal mewah di Semarang.
Hingga kini KPK sudah menyita enam rumah yang tersebar di Solo, Yogyakarta dan Semarang. Di Solo letaknya berada di Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Kemudian di Yogyakarta, berada di Langean Sastra Kidul dan di Patehan Lor nomor 34 dan nomor 36. (ren)
