Klewang, dari Brebes Jadi Raja Geng Motor Pekanbaru

Klewang, panglima besar geng motor XTC di Pekanbaru
Sumber :
  • tvOne
VIVAnews
KPU Jamin Netralitas Pemilu, Sudah Diawasi Presiden dan DPR
– Klewang adalah senjata tajam sejenis golok atau parang. Senjata inilah yang selalu dibawa ke mana-mana oleh panglima besar geng motor paling ditakuti di Pekanbaru Riau, XTC (Exalt to Coitus). Oleh sebab itulah raja geng motor di kota itu dijuluki Klewang.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Namun nama asli Klewang sesungguhnya Mardijo – nama khas Jawa. Klewang memang bukan asli Riau atau Sumatera. Ia berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Sebelum menjadi raja jalanan di Pekanbaru, Klewang lebih dulu berulah di Bandung, Jawa Barat. Di kota kembang itu, dia kerap melakukan tindak kriminal dan mengajari anak-anak buahnya merampas dan merampok.
Pemuda Kena Tipu hingga Puluhan Juta saat Hendak Beli Mobil untuk Ayahnya


Sejak remaja, Klewang sudah keluar-masuk penjara. Ia residivis alias penjahat kambuhan. Klewang pertama kali berkenalan dengan tembok penjara pada tahun 1974. Ketika itu usianya masih 18 tahun. Ia dibui tujuh bulan karena kasus pencurian. Usai keluar penjara, dia sempat menghilang dari radar kepolisian. Namun, ia terus melancarkan aksinya di dunia hitam.

Polisi baru bertemu lagi dengan Klewang pada tahun 1996. Saat itu Klewang kembali dipenjara 10 bulan karena kasus penganiayaan. Setelah bebas, aksi Klewang tak jua surut. Akibatnya tahun 2011 dia masuk penjara lagi selama tujuh bulan karena kasus pencurian kendaraan bermotor. Bebas lagi, Klewang terus berbuat onar. Ia bahkan semakin disegani oleh rekan-rekannya sesama penjahat.


Kebal senjata


Nama Klewang makin berkibar karena ia disebut-sebut kebal terhadap senjata tajam dan peluru. “Dia punya jimat berupa gesper dan tulisan yang dibungkus kain putih,” kata Kapolres Pekanbaru, Komisaris Besar Polisi Adang Ginanjar kepada
VIVAnews
, Selasa 14 Mei 2013.


Jimat Klewang itu disimpan di dompetnya. Namun berdasarkan pengakuan Klewang kepada polisi, jimat itu bukan agar ia kebal, melainkan agar dia selamat dan tidak bisa ditangkap aparat penegak hukum. Dengan jimat itu, Klewang makin ditakuti. Semakin menakutkan, justru semakin banyak residivis dan penjahat di wilayah Riau yang ingin dekat dengan Klewang.


Klewang pun membangun jaringan luas geng motor di Riau. XTC Pekanbaru awalnya dibentuk oleh anak Klewang, Bambang Suprianto. “Anak Klewang membentuk XTC Pekanbaru setelah pulang dari Bandung tahun 2010. Geng motor ini dibentuk di rumah mereka di Pasir Putih, Kampar, Riau,” kata Adang.


Bambang kemudian ditangkap polisi pada akhir tahun 2012, sedangkan Klewang masih bebas berkeliaran memperluas kekuasaaannya. Pekanbaru dan sekitarnya menjadi daerah “jajahan” Klewang dan gengnya. Kepolisian memperkirakan anak buah Klewang mencapai 500 orang yang tersebar di berbagai kota di Riau.


Dari 500 orang itu, ada sekitar 50 orang yang masuk ke lingkaran terdekat Klewang. Mereka inilah anak buah Klewang yang paling loyal. Bersama panglima besar mereka, geng motor XTC melakukan berbagai kejahatan, mulai menjambret, merampok, merusak fasilitas umum, menyerang warga, sampai memerkosa perempuan. Banyak dari anggota geng itu yang masih duduk di bangku SMP dan SMU.


Setubuhi anggota perempuan


Geng motor XTC sendiri mengendalikan 6 geng motor lain di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya, yaitu ARC, JRC, Street Demon, Atiet Abang, PK (Penjahat Kelamin), dan Sinchan (Sindikat Hantu Nekat). Khusus yang terakhir, Sinchan, merupakan geng motor khusus perempuan. Sejumlah persyaratan harus mereka penuhi bila ingin masuk geng-geng motor itu.


Klewang selaku panglima besar seluruh geng motor itu punya kuasa penuh atas hidup semua anak buahnya. Mereka yang loyal kepada Klewang akan diangkat menjadi panglima dan mendapat promosi untuk masuk ke XTC sebagai induk geng motor terbesar di Pekanbaru.


Persyaratan untuk para wanita yang ingin bergabung bahkan lebih keterlaluan lagi. Mereka harus mau berhubungan badan dengan Klewang. “Klewang memang suka memaksa anak buah perempuannya untuk berhubungan badan,” kata Kapolresta Pekanbaru.


Ada sekitar 100 orang perempuan yang tergabung dalam geng motor Sinchan. Dengan mereka semua, Klewang dan anak buahnya yang berstatus panglima boleh berhubungan badan sesuka hati.


Polisi sudah memburu Klewang sejak tahun 2012, namun baru berhasil menangkapnya pekan lalu, Jumat 10 Mei 2013. Dia ditangkap usai memerkosa perempuan secara bergiliran dengan anak buahnya. Tragisnya, korban diperkosa beramai-ramai oleh geng Klewang di hadapan pacar perempuan itu sendiri.


Kini polisi terus memburu anggota geng motor pimpinan Klewang. Polisi menyebut geng motor ini amat terlatih berbuat onar. Klewang melatih mereka untuk bisa saling bertukar posisi saat sepeda motor sedang berjalan. Klewang juga membuat latihan rutin agar para anak buahnya tak menderita luka serius saat terjatuh di tanah. Mereka pun diajari menodong, merampok, kabur, dan melawan aparat. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya