Muhammadiyah Larang Kadernya Golput di Pilkada Jatim

Khofifah-Herman, salah satu pasang calon di Pilkada Jatim.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Eric Ireng

VIVAnews – Organisasi massa Islam, Muhammadiyah, Jumat 7 Juni 2013, melarang kader dan warganya untuk golput (tidak memilih) pada Pilkada Jawa Timur yang akan digelar 29 Agustus 2013.

“Kami mendorong warga Muhammadiyah melaksanakan hak pilihnya di Pilkada Jatim, Pemilu Legislatif, maupun Pemilihan Presiden mendatang,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim di Surabaya.

Ikut berpartisipasi memilih salah satu kandidat, menurut Din, adalah pendidikan politik yang baik di Indonesia. Namun ia tidak mengarahkan warga Muhammadiyah untuk memilih calon tertentu. Sebagai ormas, ujar Din, Muhammadiyah tidak memasuki area dukung-mendukung di Pilkada Jatim.

Sesuai khitah atau garis haluan organisasinya, Muhammadiyah netral dan membebaskan warga memilih sesuai hati nurani. “Dari awal, Muhammadiyah tidak mau terjebak dalam kekuasaan politik tertentu. Kami akan tegas memilih dan tidak ada paksaan apapun,” kata tokoh agama kelahiran Sumbawa itu.
   
Din mengatakan, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi penting di Indonesia. Maka ia berharap proses demokrasi lima tahunan di Jatim berjalan aman, lancar, dan tertib.

Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian

Siapapun gubernur dan wakil gubernur yang terpilih untuk memimpin provinsi itu untuk periode 2014-2019, Muhammadiyah berharap mereka dapat membawa kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bagi rakyat Jawa Timur.

“Kami yakin pilihan masyarakat nantinya adalah yang terbaik. Semoga yang terpilih benar-benar menjalankan amanat rakyat. Apalagi Jatim adalah provinsi penting dan memiliki pengaruh luar biasa di tingkat nasional,” kata Din.

Empat calon

Untuk diketahui, saat ini sudah ada 4 calon gubernur dan wakil gubernur yang resmi didaftarkan ke KPU untuk maju di Pilkada Jatim. PDIP mengusung pasangan calon Bambang Dwi Hartono dan Said Abdullah. Keduanya adalah kader internal partai banteng itu. Bambang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya, sedangkan Said adalah tokoh Madura yang kini duduk sebagai anggota DPR RI.

Sementara pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa) diusung oleh 20 partai, yaitu Golkar, Demokrat, PAN, Gerindra, PKS, Hanura, PDS, PPP, PBR, PKNU, dan 10 lainnya dari aliansi partai nonparlemen. Karsa adalah calon incumbent. Keduanya saat ini menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Pasangan calon lain, Khofifah Indar Parawansa dan Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Herman Surjadi Sumawiredja, diusung oleh PKB, PKPB, PKPI, PPNUI, PMB, dan Partai Kedaulatan. Terakhir pasangan calon Eggy Sudjana dan Muhammad Sihat yang mendaftar dari jalur perseorangan, bukan parpol.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah

Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat

Kepada Yasushi  Masaki, Ida Fauziyah berharap terus memperkuat hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang, khususnya di bidang ketenagakerjaan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024