Williardi Diiming-imingi Bebas di Depan Istri

VIVAnews - Williardi Wizar mengungkap penyidikan kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, diskenariokan untuk menjebak Antasari Azhar sebagai dalang pembunuhan. Ia sempat terseret skenario itu lantaran diiming-imingi bebas.

Ia menceritakan, suatu malam, ia didatangi Inspektur Jenderal Hadiatmoko yang kala itu menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. "Kamu dijamin pimpinan Polri, tidak ditahan, hanya dikenakan sanksi disiplin," kata Williardi menirukan ucapan Hadiatmoko. "Ada saksinya, istri, adik saya dan adik ipar saya."

Sekitar 30 menit kemudian, seorang penyidik menghampirinya dan mengatakan, "Sudah silakan saja kamu buat yang bisa menjerat Antasari." Ia pun sepakat menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang telah dibuat penyidik.

Istri Williardi, Nova, membenarkan kesaksian itu. Ia menyatakan melihat sendiri bagaimana suaminya akhirnya sepakat menandatangani BAP yang menyudutkan Antasari. "Saya dengar sendiri suami saya diiming-imingi, penyidik bilang, tenang kamu (Williardi) tak akan ditahan, tak akan dipecat," kata Nova.

Kala itu, Nova bahkan sempat mencegah suaminya menandatangani BAP tersebut. Namun, tak digubris Williardi. "Saya bilang jangan, kembali sesuai keterangan pertama saja," ujar Nova. Sehari sebelum menandatangani BAP 'rekayasa' itu, Williardi telah membuat BAP tanpa menyudutkan Antasari. 

Beberapa hari setelah menandatangani BAP 'rekayasa' itu, Williardi mengaku baru sadar. Informasi dalam BAP itu ternyata membuat keluarganya menderita. Orangtuanya masuk rumah sakit, dan anaknya tak mau sekolah. Ia juga tetap ditahan. "Saya lalu sms Kombes M Iriawan (Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya), saya katakan janjimu mana, saya nggak sebejat itu," ujarnya.

Perwira polisi berpangkat Komisaris Besar, itu kemudian memutuskan untuk mencabut semua kesaksian 'rekayasa' itu dan mengungkapnya di persidangan. "Keterangan itu saya cabut semua, saya dikatakan pengkhianat," kata Williardi. "(Tapi) penyidik bilang, kalau BAP seperti ini tidak bisa menjerat Antasari."

Kasus pembunuhan Nasrudin menyeret sejumlah nama pejabat seperti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Antasari Azhar, mantan Kapolres Jakarta Selatan Williardi Wizar, serta dua pengusaha papan atas yaitu Sigid Haryo Wibisono, dan Jerry Hermawan Lo.

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009. Ia tewas 22 jam kemudian dengan dua peluru bersarang di kepalanya.

Asal-usul Pelat Dinas TNI Palsu Fortuner Pengemudi Arogan yang Ngaku Adik Jenderal

(Baca: Kasus Ini Diskenariokan Untuk Jerat Antasari)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa perjuangan Palestina memberi makna baru pada hidupnya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024