SURABAYA POST – Meski pernah mendekam dalam penjara atas kasus narkoba, namun GP (40) dan MC (33) tak juga jera. Keduanya kembali ditangkap Satreskoba Polwiltabes Surabaya dalam kasus yang sama.
Dalam penggeledahan, selain menemukan barang bukti, polisi juga mendapati kartu pers atas nama MC yang tertera sebagai wartawan tabloid mingguan terbitan Surabaya.
Awalnya polisi menangkap GP di rumahnya, Jl Gubeng Klingsingan. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi ia masih sering menggunakan sabu selepas dari Rutan kelas I Medaeng.
“GP sebelumnya pernah ditangkap Unit III Satnarkoba Polwil pada 2006 lalu,” ujar Kanit Idik I Satreskoba Polwiltabes Surabaya, AKP Effendi, Selasa (17/11). Dari penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan sabu dua poket dengan berat satu gram.
Selain itu mendapati timbangan elektrik dan seperangkat alat isap. Kuat dugaan dari barang bukti tersebut, GP tidak hanya pengguna, namun juga pengedar.
Dari pemeriksaan, GP mengaku mendapatkan sabu dari MC. Dari penelusuran polisi, diketahui MC juga pernah ditangkap Polwiltabes Surabaya 2007 lalu. Untuk menangkap MC, polisi berpura-pura membeli barang.
Akhirnya penjual ayam potong yang tinggal di Jl Nyamplungan ini ditangkap di Pasar Pabean. Polisi mendapatkan satu poket sabu dengan berat 3 gram, selain itu juga ditemukan kartu pers.
Ditanya asal barang tersebut, ia mengaku mendapatkannya dari orang berinisial S yang sampai saat ini masih dalam pengejaran. “Saya tidak tahu alamat orang itu,” katanya.
Tiga gram SS tersebut dibeli seharga Rp 4,5 juta, untuk selanjutnya dipisah-pisah menjadi beberapa poket. Untuk satu gramnya dia mengambil keuntungan antara Rp 100 ribu hingga Rp150 ribu.
Disinggung tentang kartu pers yang dimilikinya, MC mengaku mendapatkan dari temannya yang bekerja di media. “Kantornya ada, tapi saya bukan bekerja di tempat itu.
Saya diberi teman saya,” katanya. Belakangan diketahui jika kartu pers tersebut sering digunakan untuk menagih utang.
Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan tetap berada di luar pemerintahan sebagai penyeimbang. Tak berminat untuk bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran.
