VIVAnews - Meski sudah memeriksa sejumlah saksi, Kepolisian Resor Bandung hingga kini belum menetapkan tersangka terkait tewasnya delapan warga Kabupaten Bandung yang diduga meninggal akibat meminum obat pencegah penyakit kaki gajah (filariasis).
"Hari ini, penyidik masih akan memanggil sejumlah saksi tapi kami hanya meminta klarifikasi saja dari mereka," ujar Kepala Polisi Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Imran Yunus.
Klarifikasi ini, ujar Imran, berisi keterangan tentang prosedur sosialisasi dan pemberian obat massal filariasis yang diberikan kepada
warga Kabupaten Bandung Selasa lalu. Pengobatan yang dilakukan secara massal ini merupakan yang pertama kali dan merupakan
bagian dari program pemerintah dalam memberantas filariasis untuk 32 juta penduduk Indonesia tahun 2009.
Namun seusai pengobatan massal ini, delapan warga Kabupaten Bandung meninggal dunia. Hingga kini belum diketahui apa penyebab kematian delapan orang itu.
Setelah memanggil saksi dari keluarga korban, Senin lalu polisi memanggil petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang diwakili Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Suhardiman.
Namun Suhardiman membantah pemanggilan berkaitan dengan meninggalnya delapan warga itu. "Saya hanya diminta klarifikasi
tentang sosialisasi dan pelaksanaan pengobatan massal itu," ujar Suhardiman.
Menurut Suhardiman, obat yang diberikan dalam pengobatan massal itu sudah aman untuk dikonsumsi masyarakat. "Yang menetapkan standar ini bukan saya, tapi pemerintah juga badan kesehatan PBB, WHO," katanya.
Terkait kematian delapan warga itu, Suhardiman mengusulkan agar dilakukan otopsi. Dengan begitu, kata dia, dapat diketahui secara
pasti apa sebenarnya yang menyebabkan kematian mereka. "Kalau tidak diotopsi, pasti dugaan di masyarakat akan terus simpang siur," katanya.
Laporan: BAR | Bandung
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Nasional
26 Apr 2024
Thomas Trikasih Lembong, atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, memilih tetap setia bersama Anies Baswedan. Walau, di Pilpres 2024, Anies dengan Muhaimin Iskandar, kalah.
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Nasional
26 Apr 2024
Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.
Selengkapnya
Partner
Salah seorang selebgram Bireuen benisial UK ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Bireuen atas tindak pidana cyber UU ITE pada Kamis 25 April 2024
Dirjen HAM dan Pimpinan UPT Kemenkumham Jatim Kunjungan Kerja ke PT Taspen Cabang Malang
Malang
15 menit lalu
Kepala PT Taspen Cabang Malang Erlina Pangestiaji, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, dan Kepala UPT Imigrasi dan
Sedih, Begini Ungkapan Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia U-23 Gilas Korea Selatan
Wisata
15 menit lalu
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, memberikan komentar usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024.
PWI Peduli Warga Korban Banjir, Bersama Kemenag
Banyuwangi
17 menit lalu
Adanya kejadian banjir lahar dingin Gunung Semeru yang merusak sejumlah rumah warga, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lumajang luncurkan Program PWI Peduli (P
Selengkapnya
Isu Terkini