Dugaan Pencongkelan Mata Bayi di Sumenep

Penyidik Butuh Saksi Ahli

SURABAYA POST -- Untuk mengetahui kebenaran keterangan dari tenaga medis terkait laporan dugaan pencongkelan mata bayi pasangan suami-istri (pasutri) Mohammad Nuryudi-Reli Hartani, penyidik akan meminta keterangan saksi ahli dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.

Karena penyidik telah menuntaskan pemeriksaan dari sejumlah tenaga medis RSD dr. H. Moh Anwar, Sumenep. Pemeriksaan terakhir Rabu (18/11), penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap dokter spesialis mata, dr Karnaedi. Sebelumnya, pimpinan RSD dan dokter spesialis anak dr H. Moh. Anwar Sumenep, sudah dimintai keterangan.

”Pemanggilan saksi ahli ini, untuk mengecek kebenaran terkait keterangan yang sudah diberikan tim medis RSD dr H. Moh. Anwar Sumenep, selaku saksi,” terang Mualimin Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Mualimin, kepada Surabaya Post, Rabu (18/11).

Saksi ahli yang akan dimintai keterangan adalah dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. ”Kami sudah lakukan koordinasi dengan IDI Surabaya. Jadi, kami tinggal menunggu mau diarahkan kemana untuk mendatangkan saksi ahli tersebut,” katanya.

Keterangan saksi ahli tersebut untuk memperjelas tentang mekanisme prosedur penanganan pasien yang ada di rumah sakit. ”Nanti kita akan cocokkan keterangan saksi ahli dengan keterangan tim medis,” ujarnya.

Laporan: Ahmad Zahrir Rido

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
KCIC memberikan kompensasi ke penumpang Whoosh.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memohon maag atas terkait keterlambatan perjalanan kereta cepat Whoosh sore tadi. KCIC pun memberikan kompensasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024