Media Dinilai Berimbang Beritakan Pemilu 2009

SURABAYA POST - Selama Pemilu 2009, pers umumnya mampu menjaga keseimbangan dan keakuratan dalam liputan, berlaku netral, dan bersikap independen. Hal ini terungkap dalam dialog yang digelar Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Senin (30/11) pagi.

Dalam forum bertajuk “Peran Media Massa dalam Menyukseskan Pemilu/Pilkada” ini dikupas tuntas peran media massa selama pemilu. “Secara nasional tidak ada kasus pelanggaran hukum dan etika yang mencolok yang menimpa media cetak,” kata Tarman Azzam, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, salah seorang pembicara. 

Media, kata Tarman, telah cukup berperan menjalankan fungsi pers sebagai alat informasi, edukasi, kontrol sosial, hiburan maupun sebagai lembaga ekonomi. Meski demikian Tarman tak menutup mata jika muncul media “corong parpol” tertentu sebagai alat kampanye para calon legislatif.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

“Tapi kehadiran media ‘corong parpol’ itu tidak mampu bersaing dengan media cetak profesional, baik dalam materi liputan, luas jangkauan ke publik, besarnya tiras, maupun kecepatan distribusi,” tegas Tarman.

Hal senada juga diungkapkan Uni Z.Lubis, praktisi pertelevisian. Menurut dia, media cetak terutama media visual mampu menjalankan fungsinya sebagai anjing pengawas selama pemilu 2009.

Fungsi tersebut terwujudkan dengan kehadiran dua stasiun televisi berita sekaligus. “Jika pada pemilu 2004 hanya ada satu televisis berita, tapi untuk pemilu 2009 kehadiran TVone menambah jumlah stasiun tv berita,” ujarnya.

Selain telah dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, selama pemilu 2009 berlangsung, media juga memeroleh keuntungan dari iklan-iklan kampanye pemilu.

Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar

“Sebagai perbandingan, jika pada pemilu 2004 pendapatan iklan hanya Rp 3 triliun pada kuartal pertama, namun periode yang sama pemilu 2009 ini pendapatan mencapai Rp 10,3 triliun. Ini berdasarkan survei AC Nielsen,” kata Uni.

Laporan: Masruroh

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024