"Indonesia Pemilik WC Terpanjang Sedunia"

VIVAnews - Tingkat kebutuhan sanitasi di Indonesia masih sangat tinggi. Data yang dipaparkan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, sebanyak 70 juta penduduk belum memiliki akses sanitasi yang baik.

"Sungai dan kali kita menjadi WC terpanjang di dunia," kata Djoko dalam sambutannya, saat membuka Konferensi Sanitasi Nasional di Hotel Milenium, Jakarta, Selasa 8 Desember 2009.

Oleh karenanya, pemerintah mencanangkan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) dalam rangka membebaskan masyarakat Indonesia dari kebiasaan buang air besar sembarangan di tempat terbuka seperti sungai dan kebun. PPSP akan diterapkan di 330 kabupaten/kota di seluruh Indonesia mulai 2010 hingga 2014.

Program itu diluncurkan dalam rangka memenuhi standar pelayanan dasar kepada masyarakat. Sekitar 70 juta penduduk masih belum memiliki akses terhadap sanitasi, seperti pembuangan limbah, sampah, dan drainase. Sebanyak 19 juta di antaranya hidup di perkotaan yang kondisi lingkungannya kritis. Kondisi ini berpotensi pencemaran lingkungan yang berbahaya bagi masyarakat.

Studi Bank Dunia tahun 2007 mengungkap potensi kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk mencapai Rp 56 triliun per tahun. "Jumlah ini setara dengan 2,3 persen GDP atau sama saja dengan kebocoran angka pertumbuhan ekonomi Indonesia karena mencakup besarnya biaya kesehatan dan hilangnya produktifitas masyarakat yang terganggu akibat sakit," kata Djoko.

Roadmap PPSP ini, lanjut Djoko, dilaksanakan lima tahun dari 2010 hingga 2014. Tahap pertama, pada 2010, PPSP menjaring 41 kota. Selanjutnya tiap tahun berikutnya PPSP akan menjaring 49, 62, 72, dan 82 kabupaten/kota secara berturut-turut sehingga pada 2014 tercapai 330 kabupaten/kota.

Target pembangunan sanitasi dalam lima tahun tersebut, kata Djoko, tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air limbah terpusat (off-site) serta penyediaan akses dan peningkatan kualitas terhadap sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site). Tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80 persen rumah tangga di perkotaan. Dan menurunnya genangan-genangan air sebesar 22.500 Ha di 100 kawasan strategis perkotaan.

Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disediakan bagi pembangunan sanitasi off-site dan on-site ini mencapai Rp 370 miliar bagi 449 kabupaten/kota diseluruh Indonesia. Djoko mengharapkan peran swasta dan masyarakat.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024