SURABAYA POST -- Pasien rawat inap di RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro harus merogok kocek lebih dalam. Pasalnya, dengan alasan kenaikan biaya operasional, manajemen rumah sakit milik pemerintah itu menaikkan tarif pelayanan kesehatan lebih dari 200 persen yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2010.
Di antara tarif baru yang cukup signifikan kenaikannya adalah tarif rawat inap kelas II yang sebelumnya hanya Rp 15.300, kini menjadi Rp 55.000 atau naik sekitar 253 %.
Kenaikan juga terjadi pada tarif rawat jalan dari tarif lama Rp 5.000 menjadi Rp 7.500 (50 %), rawat jalan IRD dari 6.000 menjadi Rp 10.000 (66 %), rawat inap kelas I yang semula Rp 51.600 menjadi Rp 98.500 (90,9 %), rawat inap kelas utama dari Rp 102.000 menjadi Rp 165.000 (61,7 %), rawat inap VIP dari Rp 150.000 menjadi Rp 235.000 (57%).
Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, drg Thomas Djaja, membenarkan kenaikan biaya pelayanan kesehatan itu. Menurut dia, kenaikan tersebut dalam rangka peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan di RSUD tipe B tersebut. ”Aturan itu sesuai Perbub (Peraturan Bupati ) dan saat ini dalam proses ditetapkan,” katanya.
Thomas menjelaskan, kenaikan sejumlah biaya pelayanan kesehatan ini akan memberatkan, namun seiring dengan naiknya biaya operasional yang semakin tinggi, maka langkah ini menjadi pertimbangan. ”Tarif itu berlaku bagi pasien non Jamkesmas atau Jamkesda. Bagi masyarakat miskin, negara yang menanggung,” tambahnya.
Menurut Thomas, meski ada kenaikan, namun tariff RSUD itu masih dibawah tariff di rumah sakit swasta. “Dibandingkan dengan biaya pelayanan kesehatan RS Umum Swasta, biaya RSUD masih di bawahnya jauh,” katanya, Kamis (10/12).
Laporan: Gatot Rianto
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim
– Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Malang berhasil membongkar praktik produksi narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
