SURABAYA POST -- Akibat listrik mati selama tujuh hari, puluhan warga Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Jumat (11/12) siang tadi, mendatangi kantor Bupati Sumenep. Mereka mendesak agar pemkab membantu menghidupkan lagi listrik di desa tersebut.
Puluhan massa yang sebagian besar terdiri dari ibu rumah tangga dan anak-anak ini berteriak histeris meminta pimpinan PLN Sumenep mundur. Karena mereka menganggap, pemadaman listrik tersebut merupakan ulah dan tanggung jawab dari pimpinan PLN di kabupaten ini.
Tiba di depan kantor pemkab, massa kemudian merinsek mendekati pintu masuk. Namun, aparat kepolisian menghadang mereka. Hanya lima orang perwakilan warga yang diperbolehkan menemui Kasi Pertambangan/Air Bawah Tanah Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sumenep, Edy Mustafa.
Koordinator aksi, Mohammad Hatta mengatakan, pihaknya mengaku kecewa atas pemadaman listrik itu, karena hingga Jum’at (11/12) ini PLN belum pernah memberikan alasan pemadaman tersebut.
Warga kata dia, sengaja datang ke kantor bupati, untuk meminta kepada pemkab memberikan jalan keluar penyelesaian pemadaman itu. ”Seharusnya, jika ada pemadaman, warga diberitahu. Tapi sampai saat ini, kami tak tahu apa penyebab pemadaman itu,” katanya.
Menurutnya, tindakan PLN tidak adil kepada warga. Sebab, jika warga nunggak bayaran, PLN memberikan denda. ”Tapi sebaliknya, ketika PLN gagal memberikan pelayanan kepada warga, apa sanksinya?. Makanya, kami meminta pimpinan PLN Sumenep, supaya mundur atau dipecat saja dari jabatannya,” tegasnya.
Kasi Pertambangan/Air Bawah Tanah Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sumenep, Edy Mustafa mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, karena aliran listrik itu bukan kewenangannya, melainkan PLN.
Namun, untuk membantu menyelesaikan persoalan ini, pihaknya langsung memanggil PLN Sumenep. Dan, tidak berselang lama, pimpinan PLN setempat, yakni Abdurrahman dan Slamet, berkenan hadir guna memberikan penjelasan atas pemadaman aliran listrik di Desa Kalianget Barat, Kalianget.
Kepala UPJ PLN Sumenep, Abdurrahman menjelaskan, pemadaman aliran listrik itu, dikarenakan adanya 80 PJU (penerangan jalan umum) liar di desa tersebut. Akibaynya, travo milik PLN tidak kuat dan terbakar.
”Kami siap mengaktifkan aliran listrik lagi di Desa Kalianget Barat, asalkan aliran listrik pada PJU liar itu diputus,” ungkapnya.
Mendengar informasi itu, warga langsung menyatakan siap untuk memutus PJU liar tersebut, asalkan aliran listrik di desa itu bisa kembali menyala.
Laporan: Ahmad Zahrir Ridlo
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Dapatkan bocoran harga & spesifikasi HP Vivo Y200i terbaru. Layar 120Hz, kamera 50MP, baterai 6000mAh. Simak fitur-fiturnya!
Media Korea Selatan Sebut Lemparan Pratama Arhan Sebagai Senjata Rahasia Indonesia
Jabar
16 menit lalu
Nama Pratama Arhan menjadi perbincangan di berbagai media luar negeri. Terbaru, yang paling saling membicarakan bintang timnas Indonesia U-23 itu ialah media Korea Selata
Karena Shin Tae Yong, Salah Seorang Pemain Sepak Bola Korea Selatan Dukung Timnas
Wisata
18 menit lalu
Shin Jae Won anak dari Shin Tae-yong juga berkarir di dunia sepak bola professional. Saat ini ia bermain di klub Suwon FC setelah sebelumnya berkarir di FC Seoul.
Ingin HP Androidmu lebih kenceng? Ikuti tips simpel menghapus cache browser untuk performa prima. Baca cara detilnya di sini!
Selengkapnya
Isu Terkini