Eggy: Jika Ditolak, Akan Ada Kerusuhan Massa
VIVAnews - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang gugatan terhadap penerbitan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP) Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.
Kuasa hukum penggugat, Eggy Sudjana, meminta majelis hakim menerima gugatan yang diajukan klien-kliennya. "Jika tak diterima bukan tak mungkin akan terjadi kerusuhan massa," kata dia usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 14 Desember 2009.
Kata Eggy, permohonan pra peradilan melalui pengadilan merupakan langkah elegan yang ditempuh kliennya.
"Jika logika yang dibangun dengan elegan tersebut diabaikan oleh pengadilan, maka yang berlaku logika masyarakat yang akan melaksanakan di luar pengadilan dengan bentuk kerusuhan," tambah dia.
"Kerusuhan itu sebuah suatu logika yang harus diterima. Koonsekuensinya ya itu imbauan dari presiden juga," tambah dia.
Kata dia, banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat terkait pembebasan Bibit dan Chandra.
"Demi alasan demi tegaknya hukum dan keadilan, presiden memutus tak tanjut pengadilan," kata dia.
Eggy lalu mempertanyakan kedudukan presiden selaku eksekutif. "Yang mana harusnya presiden ngerti trias politika. Dia adalah pihak eksekutif. Dia tidak seharusnya mengimbau dihentikan pengadilan," kata Eggy.
Menurut dia, sesuai hukum, perkara P 21 harus masuk pengadilan.
Eggy mewakili tiga penggugat SKPP Bibit dan Chandra yakni LSM Hajar Indonesia, LSM Lepas, dan PPMI .
Sebagai pihak tergugat adalah Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan Pemerintah RI cq Jaksa Agung.
Sebelumnya, Jaksa Agung Hendarman Supandji menegaskan keputusan penghentian kasus Bibit-Chandra tepat.
"Kami tetap pada sikap bahwa SKPP itu benar dan sah," kata Hendarman Supandji usai membuka Rapat Kerja seluruh Kepala Kejaksaan Tinggi di Gedung Pusat Pendidikan dan Latihan Kejaksaan Agung, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin 14 Desember 2009.
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
