Dampak Badai Matahari dari Tiga Pengamatan

VIVAnews - Isu kiamat yang dipicu dari berakhirnya kalender Suku Maya itu bertepatan dengan badai matahari yang awalnya diprediksi pada 20-12-2012. Berdasarkan tiga parameter pengamatan maka badai matahari yang diprediksi jatuh pada 2013 itu tidak membahayakan.

"Berdasarkan pengamatan asteroid, perilaku matahari, dan gerakan lempeng bumi itu tidak teramati objek yang membahayakan," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun.

Hal itu disampaikan Adi Sadewo Salatun di hadapan staf bidang kehumasan seluruh instansi pemerintah. Pemaparan ini disampaikan untuk meredam isu kiamat 2012.

Menurut Adi Sadewo, berdasarkan pengamatan-pengamatan pada asteroid, perilaku matahari, dan gerakan lempeng bumi itu maka badai matahari tidak membahayakan. Jadi, perilaku matahari masih menunjukkan aktivitas yang lemah.

"Kalau ada isu 2012 itu kiamat menurut penanggalan Suku Maya, itu belum bisa dipercaya sepenuhnya," ujar dia.

Adi Sadewo menilai, masyarakat terlalu dipengaruhi kalender Suku Maya. Alasannya, karena dikatakan akan berakhir tahun 2012. "Kalau menurut saya itu mungkin karena kertasnya habis," kata dia sambil bercanda.

Seperti diketahui, badai Matahari atau 'kiamat' yang sebelumnya diprediksi jatuh pada 2012 itu mampu merusak sistem teknologi tinggi. Sistem yang dapat dirusak oleh 'kiamat' itu seperti satelit, GPS, dan komunikasi jarak jauh.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast


ismoko.widjaya@vivanews.com

Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024