Bagaimana Badai Matahari Terjadi

VIVAnews - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan badai matahari yang diyakini suku Maya terjadi pada 2012 tidak akan memusnahkan kehidupan bumi. Keyakinan itu berdasarkan pengamatan terhadap matahari dan antariksa sejak 1973 lalu.

"Badai matahari itu fenomena antariksa yang lazim. Jadi kalau lihat siklus matahari, pada 2012 diperkirakan puncak aktivitas matahari. Pada puncak aktivitas ini akan terjadi badai matahari," kata Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Clara Yono Yatini di sela sosialisasi Fenomena 2012 di kantor Lapan, Jakarta, Selasa 15 Desember 2009.

Badai matahari diyakini suku Maya sebagai akhir dari kehidupan manusia. Lalu bagaimana badai matahari bisa terjadi. Clara menjelaskan, badai matahari terjadi akibat ledakan sunspot. Dari penelitian, statistik jumlah sunspot matahari pada 2012  akan meningkat. Jika jumlah sunspot ini bertambah maka akan terjadi ledakan-ledakan. Ada dua jenis ledakan di matahari yakni flare dan corona.

Ledakan flare yang bentuknya seperti lidah api memiliki aliran-aliran yang mengandung partikel elektron dan ion. Partikel ini mengandung medan magnet.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

Sedangkan ledakan corona, selain membawa partikel elektron dan ion juga membawa partikel lainnya yang disebut partikel energetik. Ledakan ini menyebabkan lepasnya partikel-partikel yang disebut mata corona dan terjadilah aliran-aliran flare. Partikel dalam ledakan corona juga mengandung medan magnet.

Menurut Clara, peneliti-peneliti dunia setuju pada 2012 akan menjadi puncak badai matahari. "Sekarang ini kita sebetulnya sudah memasuki siklus matahari ke-24," kata Clara. Siklus matahari sudah tercatat sejak 1.700. Meski sudah memasuki siklus, ia memastikan selama 2009 kondisi matahari masih tenang.

"Hanya ada bintik-bintik kecil di matahari dan tidak berpotensi menimbulkan ledakan," kata dia. Melihat kondisi matahari yang tenang seperti saat ini, Lapan menyimpulkan badai bisa saja bergeser.

"Bukan 2012 melainkan 2013. Tapi sekali lagi badai itu tidak akan menghancurkan kehidupan bumi. Badai itu hanya menganggu sistem operasional teknologi tinggi, seperti satelit, sistem navigasi dan medan magnet yang berkaitan dengan listrik," kata dia.

Mansory Sulap Vespa Elettrica Menjadi Skuter Mewah
Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

Guru Besar Hukum Internasional (UI) Hikmahanto Juwana menyarankan agar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi segera menghubungi Menlu Iran.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024