Djaja Laksana:Bernoulli Masih Bisa Diterapkan

SURABAYA POST -- Alumnus Teknik Mesin ITS Surabaya,  Ir Djaja Laksana ternyata masih belum lelah berjuang menawarkan bendungan bernoulli untuk "membunuh" semburan lumpur Sidoarjo. Dia tetap berkeyakinan bahwa bendungan bernoulli dapat diterapkan meskipun lokasi pusat semburan sudah sedemikian parah keadaannya.

Seperti yang sudah pernah dia paparkan, bendungan bernoulli itu terdiri atas pipa-pipa berdiameter 50 sentimeter yang disusun sedemikian rupa mengitari pusat semburan, membentuk bidang oval atau elips dengan diameter panjang 100 meter dan diameter pendek 50 meter.

“Pipa-pipa itu ditancapkan tegak lurus ke dalam permukaan tanah. Bagian bawahnya menancap sedalam 100 meter di bawah permukaan tanah, terus bagian atasnya muncul 50 meter dari permukaan tanah,” terangnya, Kamis (17/12) pagi tadi.

Bagian yang mencuat ke atas permukaan tanah itulah yang berfungsi menyumbat semburan. Kata Djaja, berdasarkan teori bernoulli setiap cairan yang menyembur dan disalurkan melalui suatu penampang secara vertikal, akan berhenti menyembur pada titik ketinggian tertentu, yang disebut dengan total head.

Djaja optimistis dengan volume semburan sekitar 120 ribu meter kubik per hari, maka berdasarkan teori bernoulli, lumpur akan berhenti menyembur dalam waktu seminggu.

Laporan: Satriyo Eko Putro

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Widodo Beri Motivasi Pemain Arema FC Usai Takluk Dari Persebaya

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono putro berusaha memberi motivasi para pemain usai kembali menelan kekalahan secara beruntun di Liga 1. Mereka kalah dari Persebaya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024