Ribuan Wali Murid Protes Sistem Masuk PTN

SURABAYA POST - Ribuan wali murid SMA, MA dan SMK kelas III di Jombang kecewa keputusan pemerintah yang tidak menjadikan nilai hasil ujian nasional (Unas) 2010 menjadi tiket masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Mereka juga menyesalkan keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang yang menerapkan Unas dengan sistem acak murid.

Sesuai informasi, belum dipakainya nilai Unas menjadi tiket masuk PTN karena hasil rapat majelis rektor se-Indonesia memutuskan nilai Unas 2010 belum kredibel. Sehingga, belum bisa dipakai tiket masuk ke PTN.

Meskipun begitu PTN mendapat kewenangan mencetak, mendistribusikan, mengawasi dan mengawal Unas dengan ketat. "Kalau PTN sudah menilai Unas kredibel, tentunya nilai Unas akan dijadikan tiket masuk bagi alumnus SMA, MA, SMK ke PTN," kata Haris Supratna, walimurid siswa SMK di Jombang, Kamis, 24 Desember 2009.

Suripto (43) walimurid lainnya mengatakan, pelaksanaan Unas sebaiknya tak perlu diacak, apalagi siswanya. "Sebaiknya Unas diselenggarakan seperti tahun sebelumnya di sekolah masing-masing dan hanya pengawasnya saja yang diacak," katanya.

Dengan demikian, lanjut Ripto, para siswa tetap mengikuti Unas di sekolah masing-masing sehingga secara psikologis tidak terganggu. "Kalau yang diacak muridnya, kasihan siswanya. Ya kalau siswa itu tempatnya tak jauh dari rumah atau sekolah lamanya tak menjadi masalah. Justru sebaliknya itu menjadi problem baru bagi siswa, karena banyak membuang energi hanya untuk menuju lokasi tes saja, tenaga dan pikirannya sudah terkuras," ujarnya. "Juga berpengaruh terhadap psikologisnya," tambahnya.

Terkait keluhan walimurid ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Drs Setyo Darmoko, belum bisa dikonfirmasi. Sedangkan, Kabid Dikmenum Diknas Kab. Jombang Syaifulloh mengatakan, yang pasti pelaksanaan Unas dimajukan,--diperkirakan berlangsunga Maret 2010. Sebelumnya Unas sesuai jadwal selenggarakan April 2010.

Soal nilai hasil Unas 2010 tidak bisa menjadi tiket masuk PTN, pihaknya sejauh ini belum mengetahuinya. Karena, Diknas Jombang belum mendapat informasi dari pemerintah pusat tentang masalah itu.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

"Memang sebelumnya, peserta Unas akan diacak. Namun, setelah ada revisi peserta Unas tetap akan diselenggarakan di setiap sekolah masing-masing. Yang diacak nanti hanya pengawasnya saja," ujarnya.

Artinya, seorang pengawas tidak bisa bertugas mengawasi Unas di sekolahnya sendiri. Selain itu, pengawas yang jaga Unas di setiap sekolah tidak boleh guru yang menangani mata pelajaran yangs sedang diujikan.

"Guru matematika tidak boleh menjaga Unas saat matematikan diujikan. Selain itu, mereka juga tidak bisa menjaga sekolahnya sendiri. Ini diharapkan agar hasil Unas kredibel," katanya.

Laporan: Bambang Sujarwanto

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024