VIVAnews -- Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Alam Mineral mengedarkan surat larangan pendakian Gunung Rinjani Lombok Timur dan Gunung Sangeangapi di Wera Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, selama malam pergantian tahun.
Kedua Gunung tersebut masih berstatus waspada akibat meletusnya Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani dan meningkatnya aktivitas Gunung Sangeangapi di Bima. Selain kedua Gunung itu, Badan Geologi juga melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Tambora yang juga terletak di Kabupaten Bima.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB Heryadi Rachmat mengaku sudah menerima surat resmi dari Badan Geologi terkait larangan pendakian puncak tiga Gunung tersebut. Dalam surat itu Badan Geologi melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas di puncak Gunungapi berstatus Waspada (Level II) dan Siaga (Level III).
Tidak hanya untuk Gunungapi berstatus waspada, masyarakat juga diminta tidak mendekati kawah aktif untuk Gunungapi berstatus normal (Level I) terutama saat mendung, hujan baik sore dan malam hari atau tidak ada sinar matahari menuju kawah aktif.
"Pendakian Gunung Rinjani hanya bisa dilakukan sampai Plawangan Senaru yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari titik letusan. Pendaki tidak boleh mendekati kawah Gunung Rinjani karena gempa tremor masih terjadi," kata Heryadi kepada wartawan di Mataram Rabu 30 Desember 2009.
Peringatan Badan Geologi itu lanjut Heryadi sangat beralasan mengingat aktivitas Gunungapi dapat meningkat secara tiba-tiba seperti hembusan asap,gas atau dapat berupa letusan dan guguran kubah lava. Dalam hal ini pemerintah melalui Badan Geologi tampaknya tidak ingin mengambil resiko untuk membiarkan masyarakat menyambut tahun baru 2010 dikawasan Gunungapi.
Seperti diketahui Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani terletak diketinggian 2.376 meter dari permukaan laut. Gunung Barujari meletus pada tanggal 2 Mei 2009. Sejak itu Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi menetapkan status Gunung Barujari itu sebagai waspada (level II).
Sementara aktivitas Gunung Sangeangapi (1.842 meter) di Kabupaten Bima mulai meningkat sejak 4 Juni 2009.Peningkatan aktivitas Gunung Sangeangapi itu diindikasikan dengan peningkatan gempa vulkanik,gempa hembusan dan gempa tremor.
"Kalau Gunung Tambora statusnya normal, tapi tetap dilarang karena rawan longsor dan gas beracun terutama saat musim hujan," kata Heryadi.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Anda tidak perlu bingung mencari cara mudah untuk mendapatkan saldo Dana dengan aplikasi penghasil uang atau game penghasil saldo dana karena Anda hanya perlu melakukan t
PT Propernas Nusa Dua (PND) raih penghargaan Kualitas NRBM Terbaik Triwulan I 2024 dan Terbaik 1 Realisasi KPR Subsidi Terbanyak Triwulan I Tahun 2024 BTN Syariah Awards.
Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia 2024. Duel keduanya akan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, malam
Kabar gembira bagi kalian nasabah BNI. Bank Negera Indonesia ini mengelurakna program baru dengan meghadiahkan saldo dana sebesar 1 juta. Anda tidak perlu bingung mencari
Selengkapnya
Isu Terkini