Sumatera Barat Kehilangan 600 Kamar Hotel

VIVAnews - Sepanjang tahun 2009, Sumatera Barat kehilangan 600 kamar hotel. Berkurangnya kamar hotel ini akibat gempa 7,9 Skala Richter yang mengguncang Sumatera Barat akhir September lalu.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Sumbar Maulana Yusran, kamar yang hilang itu mencapai 50 persen dari total kamar hotel berbintang yang beroperasi sebelum gempa. "Secara keseluruhan Sumbar memiliki sekitar 1.200 kamar," kata Maulana pada VIVAnews, Rabu 30 Desember 2009.

Menurutnya, sekitar 12 hotel tidak berfungsi akibat bencana gempa. Kerusakan hotel terbanyak terjadi di Kota Padang yang terkena dampak besar. Kondisi ini, ujar Maulana, memengaruhi daya tampung wisatawan yang berkunjung ke Sumbar.

Sejauh ini, sejumlah hotel telah beroperasi normal untuk melayani tamu. Hotel bintang empat di Padang yang kembali beroperasi secara normal hanya Pangeran Beach.

Sedangkan sejumlah hotel lainnya seperti Bumiminang, Ambacang, masih dalam proses perobohan. Hotel Ambacang saat ini telah rata dengan tanah. Sedangkan hotel Bumiminang belum terlihat aktivitas perbaikan yang dilakukan pengelola.

"Saat ini hotel-hotel di Bukittinggi masih beroperasi normal dan biasanya menjadi lokasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Sumbar
selain Padang," katanya. Selama libur tahun baru, hotel-hotel di Padang dan Bukittinggi biasanya diserbu pelancong.

Wisatawan dari provinsi tetangga seperti Pekanbaru, Medan, Jambil, menghabiskan waktu liburannya di Sumbar. Para wisatawan lokal ini biasanya menginap di Padang dan Bukittinggi. Tak beroperasinya sejumlah hotel di Padang, tentunya akan mempersulit tamu untuk mendapatkan penginapan.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Gerindra sebut Bakal Ada Banyak Pertemuan Usai Prabowo Jadi Presiden Terpilih
Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Karyawan Aji

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024