Korban Tes CPNS di Tuban Mengadu ke Menpan

SURABAYA POST -- Sebanyak 35 orang yang merasa menjadi korban manipulasi data kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) Tuban 2009 akan mengadukan nasibnya ke Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (MenPAN). Rencana itu disampaikan kuasa hukum mereka, M. Mahfudz, SH, Jumat 15 Januari 2010.

Mahfudz mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut pengajuan gugatan perdata korban CPNSD terhadap Panitia Rekrutmen CPNS Tuban 2009 beberapa waktu lalu. "Panitia jelas telah melakukan perbuatan melawan hukum karena melaksanakan proses rekrutmen CPNSD tidak sesuai ketentuan pemerintah," jelas Mahfudz.

Mahfudz menunjuk tindakan Panitia CPNSD yang mengumumkan kelulusan peserta tes tidak sesuai hasil penilaian Tim Universitas Indonesia (UI). Hal itu, menurut dia, bertentangan dengan Bab III Pasal 7ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11/2002.

Menurut PP tersebut, dalam melaksanakan rekrutmen CPNS, pemkab setempat diwajibkan menggandeng perguruan tinggi. "Jadi UI dalam hal ini include dalam kepanitiaan. Nggak masuk akal kalau hasil penilaiannya kemudian dibatalkan panitia dari Pemkab," kata Mahfudz.

Tak sebatas itu, korban CPNSD yang tergabung dalam Forum Korban CPNSD Tuban 2009 juga mengajukan gugatan terhadap Panitia CPNSD ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya. Malah Mahfudz menegaskan, pihaknya juga akan mengajukan gugatan pidana.

"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti unsur-unsur pidana. Dugaan kami hal seperti itu ada, karena tidak mungkin nama-nama yang tidak tercantum dalam pengumuman versi UI bisa ada jika tidak ada sesuatu di baliknya," tegas Mahfdz.

Jumlah peserta test CPNSD yang dinyatakan lolos UI namun tidak lolos menurut pengumuman Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tuban sebanyak 199 orang. Namun sampai hari ini yang menyatakan bergabung dengan forum itu baru 35 orang. Tetapi melihat banyaknya dukungan sejumlah kalangan, Mahfudz yakin jumlah tersebut akan bertambah.

"Enam LSM sudah menyatakan dukungan kepada kami. Kepolisian juga berjanji membantu menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," kata Mahfudz optimis.

Adapun keberangkatan mereka ke Jakarta, kata Mahfudz, merupakan upaya memperkuat dukungan. “ Kami ingin masalah ini segera selesai. SK Bupati Nomor 810/68/KPTS/414.103/2009, tanggal 28 November 2009 kami harap segera dicabut, dan pengumuman hasil test CPNS diubah sesuai penilaian UI,” tegasnya.

Laporan: Subekti

Kapolres-Wali Kota Jaksel Kompakan Patroli Malam Takbiran Pakai Motor
Babe Cabita

TERPOPULER: Ramalan Zodiak Hingga Anemia Aplastik yang Diderita Babe Cabita

Semua informasi tersebut menjadi kabar terpopuler yang banyak dibaca. Berikut rangkuman 5 artikel terpopuler di laman Lifestyle Viva.co.id edisi 9 April 2024.  

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024