Tak Ingin Hanya Jadi Sampah Masyarakat
VIVAnews – Kontes pemilihan Raka Rai yang digelar di Sanur, Bali terpilih pemenangnya yaitu Surya sebagai Raka dari kelompok gay, dan Ella Agatha sebagai rai dari kelompok Rai.
Motivasi mengikuti ajang ini bagi mereka untuk mengangkat kelompoknya di lingkungan masyarakat menjadi lebih berdaya dan supaya tidak dianggap sebagai sampah masyarakat.
"Dengan kemenangan ini otomatis kami berdua sebagai duta HIV/AIDS untuk wilayah Bali , untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit ini," terang Ella yang bekerja di dunia salon ini saat ditemui usai pemilihan Raka Rai, Sabtu 20 Februari 2010.
Sementara Surya yang juga aktif sebagai pekerja lapangan ini berharap agar masyarakat tidak menjauhi para pengidap positif HIV/AIDS dan tetap memberikan dukungan agar mereka juga bisa hidup sehat.
"Kita para waria juga memiliki kreativitas seni yang memang tak bisa diremehkan dengan lainnya. Kaum gay dan waria pun setidaknya akan lebih dikenal masyarakat dalam hal positifnya bukan selalu sisi negatifnya saja," ujarnya.
Menurut salah satu dewan juri, juara Raka Rai 1996, Anita menjelaskan bahwa keduanya dinobatkan sebagai pemenang karena menjawab pertanyaan juri dengan tepat. "Mereka sudah memenuhi kriteria sebagai duta HIV/AIDS yang kita harapkan," terang dia.
Sementara menurut ketua kelompok kerja Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali, Ketut Sukanata menjelaskan bahwa temuan kasus di Bali untuk HIV/AIDS di Bali setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. "Ini bukan bentuk kegagalan namun suatu keberhasilan. Artinya edukasi yang selama ini diberikan kepada masyarakat untuk mereka yang memiliki perilaku beresiko supaya melakukan tes bisa dilaksanakan," terangnya.
Saat sudah ada kasus sebanyak 3.181 per November 2009, dan diyakini jumlahnya masih banyak lagi di lapangan. Untuk itu, tugas kita semua untuk terus menekan agar jumlahnya tak semakin banyak.
Selain menobatkan pemenang Raka Rai, juga ada kategori seperti yang ada dalam kontes pada umumnya, seperti the best catwalk, the best make up, the best costum, skor tertinggi untuk pengetahuan, juara favorit dari penonton.
Laporan: Dewi Umaryati | Bali
Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya
Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.
