Polisi Usut Jaringan 60 Ton Bahan Peledak

VIVAnews - Mabes Polri membantu Bea dan Cukai Balai Karimun untuk mengusut jaringan dari 60 ton bahan peledak jenis ammonium mitrate dan 2.000 balpres yang disita dari KLM Pratama Jaya di laut China Selatan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya keterlibat kelompok tidak bertanggung jawab terkait kepemilikan bahan peledak dalam jumlah yang tidak sedikit itu.

Sabtu 20 Maret 2010, Kepala Humas Bea dan Cukai, Evy Suhartantyo menyampaikan, tim Intelkam Mabes Polri pimpinan AKBP Aan Nurjanan dan Deputi V Keamanan Nasional pimpinan Jenderal Pranowo, sudah mengambil data-data untuk membantu menganalisa jaringan tangkapan bahan peledak itu.

Penangkapan bahan peledak itu dilakukan dua kapal patroli Bea Cukai 3002 yang menangkap KLM Pratama Jaya yang berisi 60 ton bahan peledak dan 500 balpres. Pada waktu penangkapan, kapal ini berisi 14 ABK dengan nahkoda bernama Syukur.

Sedangkan Kapal Patroli Bea Cukai 6003 menangkap KLM Intan Sari 1 yang bermuatan 1.500 balpres. Kapal ini berisi 10 ABK dengan nahkoda bernama Hamid.

Bos Apple Sebut Indonesia Tempat yang Bagus untuk Berinvestasi
Pendeta Gilbert Lumoindong

Dilaporkan Atas Dugaan Penistaan Agama, Begini Kata Pendeta Gilbert

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama usai video ceramahnya viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024