Hutan Gundul, Air Bah Muncul

SURABAYA POST - Pemkab Nganjuk membutuhkan anggaran Rp 2,745 miliar untuk mendanai perbaikan empat jembatan yang rusak parah akibat diterjang banjir pada musim penghujan tahun ini.

Empat jembatan yang ambrol ini masing-masing jembatan Telik Sawahan, jembatan Sawahan Lengkong, jembatan Wengkal Rejoso dan jembatan Sendanmgsongko Ngluyu.

“Hujan selama tiga bulan terakhir memporak-porandakan empat jembatan,” kata Kepala Kantor Kesbanglinmas Pemkab Nganjuk Goenawan Widagdo didampingi Kabag Humas Pemkab Nganjuk Djoko Wasisto, Selasa (23/3).

Pemkab saat ini sedang memikirkan perbaikan keempat jembatan itu. Menurut perhitungan, untuk memperbaiki jembatan Telik Sawahan, diperhitungkan dibutuhkan biaya perbaikan sebesar Rp 350 juta. Jembatan Sawahan Lengkong membutuhkan biaya Rp 1,45 miliar, jembatan Wengkal Rejoso dibutuhkan biaya Rp 785 juta, jembatan Sendanmgsongko Ngluyu Rp 365 juta.

“Total dana yang diperlukan untuk empat jembatan itu sekitar Rp 2,745 miliar,” jelasnya.

Sementara kebutuhan biaya pembangunan keseluruhan untuk pembangunan perbaikan infrastruktur lainnya seperti pembangunan tanggul yang longsor, normalisasi aliran sungai mencapai Rp 6,9 miliar.

Djoko mengatakan Nganjuk merupakan daerah rawan bencana khususnya longsor akibat kurang optimalnya reboisasi di dataran tinggi seperti di wilayah Sawahan. Ini berakibat air hujan langsung turun dan seperti menggelontor apa saja di wilayah bawahnya. “Akibatnya banyak tanggul jebol karena tidak mampu menahan arus air yang deras,” jelas Djoko.

”Air yang seharusnya tertahan akar tanaman, sekarang tidak bisa meresap ke dalam tanah secara baik, langsung mengalir deras ke bawah. Ini karena reboisasi di dataran tinggi Sawahan tidak optimal,” jelasnya.

Pengamatan selama musim hujan tiga bulan terakhir, debit air yang mengalir di sungai-sungai sangat tinggi. Tanggul sungai di sejumlah titik diketahui abrol, tergerus aliran sungai yang tidak normal. Sebagian badan jembatan juga ambrol.

Empat jembatan yang rusak itu sementara ini belum begitu membahayakan bagi pemakai jalan. “Namun jika dibiarkan, bukan tidak mungkin menjadi rawan kecelakaan,” tambah Djoko.

Untuk menghindarkan terjadinya kerusakan infrastruktur yang lebih parah, masyarakat diimbau untuk ikut ambil peranan dalam mengantisipasi timbulnya bencana di musim penghujan tahun depan, terutama yang tinggal di daratan tinggi seperti Sawahan, Gluyu.

“Jangan menebang pohon sembarangan, jangan biarkan lahan di dataran tinggi itu gundul,” ujarnya. “Sebaliknya tanam pohon lebih banyak lagi, untuk memulihkan kondisi lahan yang sakit, agar air hujan bisa meresap ke tanah dan debit air di sungai tidak terjadi peningkatan yang drastis,” imbaunya.
 

Laporan: Rony Kurniawan

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia

Pelita Jaya Bakrie Jakarta berhasil memastikan timet le putaran final Basketball Champions League (BCL) Asia 2024. Hal tersebut usai mereka menekuk Prawira Harum Bandung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024