Gedung Mitra Surabaya jadi Gedung Kesenian

SURABAYA POST -- Pemugaran gedung Mitra Surabaya yang rencananya dijadikan gedung kesenian akan dimulai lagi. Rencana ini sudah diprogramkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya. Bahkan unit layanan pelelangan (ULP) pemkot sudah melelangnya.

“ULP kami sudah melelang pelaksanaan kelanjutan pembangunan gedung Mitra tersebut. Lelang juga sudah selesai, tapi saya tidak hafal siapa pemenangnya. Cuma nilainya sekitar Rp 4 miliar, karena pelaksanaan pembangunan berupa finishing pekerjaan gedung saja,” kata Kepala Bagian Perlengkapan Pemkot, Dra Noer Oemarijati, Jumat (26/3) siang.

Menurutnya, proyek pemugaran gedung Mitra dilaksanakan pada 2009 dengan anggaran APBD Surabaya 2009. Nilai pemugaran pada tahap pertama sekitar Rp 10 miliar. Dengan dana itu pihak kontraktor berkewajiban menyelesaikan pembangunan hanya sampai bangunan fisik dan atapnya saja. Sementara tahap dua atau finishing dilanjutkan pada tahun anggaran 2010.

Untuk tahap dua ini sudah digagas Disbudpar sejak Februari lalu dan sekarang telah memasuki lelang dan sudah ada pemenangnya. Bila proses lelang sudah selesai akan dilanjutkan dengan pembangunan fisik, berupa pekerjaan finishing tadi. “Kami harapkan pada pertengahan 2010 nanti sudah bisa digunakan untuk aktivitas kesenian,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Surabaya, Dra Wiwiek Widayanti mengatakan keberadaan gedung Mitra itu nantinya diharapkan menjadi salah satu alternatif gedung kesenian di Surabaya. Sebab selain gedung ini juga ada gedung kesenian Cak Durasim yang ada di kompleks Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) di Jl Gentengkali.

“Seluruh gedung Mitra ini akan kami desain ulang, sehingga representatif untuk kegiatan kesenian di tengah kota. Desain gedung disesuaikan dengan situasi dan kondisi Surabaya saat ini. Tujuannya biar tidak ketinggalan zaman, tapi juga tidak meninggalkan bentuk kesenian Surabaya sendiri,” ujarnya.

Keberadaan gedung Mitra yang dulunya digunakan untuk bioskop itu berdiri di kawasan yang di dalamnya terdapat gedung cagar budaya, yakni Balai Pemuda. Sedangkan gedung itu merupakan benda cagar budaya yang harus dilindungi, sehingga desain pemugaran gedung menyesuaikan dengan keberadaan cagar budaya di kawasan tersebut.

Mengenai kabar bahwa gedung itu akan dijadikan perpustakaan, Wiwiek menegaskan hal itu tidak benar. Keberadaan perpustakaan di kawasan tersebut hanya akan menjadi pelengkap dari gedung kesenian. “Perpustakaan itu kan bisa digunakan oleh kalangan seniman juga. Bahkan, nantinya gedung itu bisa dimanfaatkan sebagai ruang pameran atau galeri juga,” ungkapnya.

Ir Sudirjo anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan sebaiknya pemugaran gedung Mitra dilakukan secepatnya. Sebab pemugaran belum selesai 100%. “Kalau tidak dilanjutkan bentuk gedungnya seperti bangunan mangkrak, padahal gedung itu masih baru,” katanya.

Pembangunan gedung Mitra sebetulnya tinggal finishing dan itu tidak mudah mengingat gedung Mitra cukup besar. Karena itu pemkot diharapkan tidak menunda-nunda pelaksanaannya.

Laporan: Purnomo Siswanto

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi
Ilustrasi mata uang Jepang

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menyatakan, akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan pasar mata uang yang berlebihan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024