Mutu Pendidikan di Sulteng di Bawah Standar

Boediono dan juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono menilai mutu pendidikan di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih di bawah standar pendidikan nasional. Secara nasional menunjukkan ada kabupaten yang cukup baik, namun masih ada juga daerah yang jelek.

"Saya melihat angka-angka pendidikan dan telah melakukan kunjungan ke berbagai daerah dan terakhir di Sulteng. Disini memang bukan yang terbaik, bukan juga yang terjelek," kata Wakil Presiden Boediono.

Hal itu disampaikan Boediono dalam Silaturahmi dengan Perwakilan Pelajar Madrasah Aliyah Al-Khairat dan Perwakilan Siswa/Siswi/Guru SMA/MA/SMK/ se-Kota Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 9 April 2010.

"Secara umum Sulteng masih perlu mengejar, ini sesuatu yang harus diakui bukan malah melemahkan," kata Boediono.

Wapres memastikan bahwa pemerintah pusat akan mendukung penuh upaya pencapaian indikator pendidikan sesuai dengan standar nasional. Masalah dana tidak bisa dianggap sebagai persoalan karena dana bisa dicari.

"Kalau soal dana sudah dijamin, paling tidak untuk anggaran negara mengalokasikan 20 persen dalam APBN," ujarnya.

Diakui Wapres, permasalahan pendidikan di Sulteng sebenarnya berasal pada dua masalah inti. Yakni, akses daerah yang sulit serta masalah mutu pendidikan.

Untuk masalah akses di Sulteng, Boediono mengusulkan agar instansi terkait dapat memanfaatkan lebih banyak teknologi informasi yang sudah tersebar. Salah satunya adalah mengajar melalui metode jarak jauh yang diharapkan bisa mengganti kekurangan guru.

Pada kesempatan itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama memberikan bantuan masing-masing senilai Rp 9 miliar dan Rp 19 miliar.

Bantuan dari Kemendiknas diberikan berupa sertifikat bantuan beasiswa miskin tingkat SD/SMP/SMK/SMA seprovinsi Sulteng senilai Rp 17,62 miliar, sertifikat bantuan beasiswa siswa SMP berprestasi Rp 390 juta, beasiswa untuk siswa SMP Terbuka Rp 899,4 juta, dan anak berkebutuhan khusus Rp 937,8 juta.

Kementerian Agama memberikan bantuan beasiswa untuk siswa MI/MTS/MA yang tidak mampu senilai Rp 9 miliar. Serta memberikan bantuan pendidikan agama dan keagamaan sebesar Rp 719 juta untuk kristen, Rp 97 juta untuk Katholik, Rp 180 juta untuk umat Hindu, dan Rp 68 juta Budha, Disediakan juga bantuan rehabilitasi Ponpes Al Khairat senilai Rp 50 juta.

4 Perang Besar dalam Islam yang Terjadi di Bulan Syawal
Ilustrasi Gerhana Bulan Mars.

Menguak Deretan Tanda Kiamat Sugra yang Sudah Terjadi Saat Ini

Tanda-Tanda Kiamat Sugra (Kecil) .Diutusnya Rasulullah SAW Semua rasul diutus oleh Allah SWT untuk kaumnya. Mereka diutus agar beriman kepada Allah SWT. Ini deretannya

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024