VIVAnews - Tim pemeriksa internal Kejaksaan Agung masih menunggu kesempatan dari Mabes Polri untuk memeriksa terdakwa penggelapan dana pajak Gayus Tambunan.
Pemeriksaan Gayus dinilai sangat penting. "Menjadi kunci apakah ini masuk pidana atau tidak," kata kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan, Didiek Darmanto kepada wartawan di Kejaksaan, Kamis 15 April 2010.
Selain itu pemeriksaan Gayus, akan menjadi penentu apakah ada aliran dana ke jaksa peneliti. Didiek mengatakan, apabila memang ada aliran dana ke jaksa peneliti, kejaksaan terbuka untuk pemeriksaan jaksa oleh penyidik.
Kejaksaan memang telah mencopot dua jaksa terkait kasus ini. Namun dari pemeriksaan internal, tak ditemukan adanya aliran dana ke jaksa.
Saat ini kejaksaan juga masih menunggu surat balasan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana tersebut untuk melengkapi pemeriksaan internal jaksa.
Terkait pidana, kata Didiek, laporan hasil temuan tersebut diserahkan PPATK ke kepolisian untuk ditindaklanjuti. "Karena itu konteksnya pidana umum," tambahnya.
Sejauh ini kepolisian telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus dugaan rekayasa penanganan perkara Gayus Tambunan. Antara lain Gayus Tambunan, Andi Kosasih, Haposan Hutagalung, Lambertus, Arif Kuncoro, Arafat, dan Sri Sumartini.
Terakhir, kepolisian menetapkan mantan staf khusus Jaksa Agung, Sjahril Djohan sebagai tersangka. Namun penyidik belum menjelaskan keterlibatan Sjahril.
Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?
Sebagian dari kita masih ingat dengan ramalan Baba Vanga yang kerap menjadi kenyataan, dan kini ia kembali disorot dalam konteks konflik Iran-Israel yang tengah memanas.
