VIVAnews -- Beredarnya film dokumenter 'Cowboys In Paradise' yang menggambarkan kehidupan gigolo di Pantai Kuta dikhawatirkan akan menjatuhkan citra Bali di dunia internasional.
Ketua Komunitas Masyarakat Adat Kuta Gusti Ketut Sudira menegaskan, kasus tersebut dikhawatirkan akan memperburuk citra pantai Kuta, Bali yang selama ini sudah sohor dimata dunia.
"Kita bisa saja menganggap seperti itu (ada yang ingin menghancurkan), kita bisa saja mengira-ngira ada yang mengarah ke sana, karena nama Kuta yang sudah tinggi. Bila memang benar, saya tidak menyangka sejauh itu (merusak citra)," kata dia, Selasa 26 April 2010.
Namun ia mengembalikan ke masyarakat dan wisatawan yang datang ke Bali, apakah memang mencari hal-hal seperti itu atau hanya sekadar berlibur.
"Semua tergantung wisatawan yang datang kemari, untuk mencari apa tujuannya kesini, ya pasti mereka akan dapatkan itu," kata dia.
Bahkan, diakuinya banyak warga lokal yang pada akhirnya menikah dengan turis asing. "Artinya itukan suka sama suka, bukan untuk menghancurkan Kuta," ujarnya.
Dia berharap dugaan itu tidaklah terbukti, dan tetap menjadikan Kuta Bali sebagai tempat wisata pilihan di dunia Internasional.
Laporan: Peni Widarti | Bali
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.
