- VIVAnews/ Anhari Lubis
VIVAnews - Polri mulai memeriksa petugas pajak dan perusahaan penyetor yang menyetorkan dana ke rekening Gayus Tambunan.
Hingga saat ini, Polri telah memeriksa tujuh, orang yang terdiri dari tiga orang petugas pajak dan empat orang dari perusahaan penyetor dana.
"Ada tujuh, semuanya jadi saksi," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Zaenuri Lubis di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 21 Mei 2010.
Dia mengatakan tiga petugas pajak yang telah diperiksa itu masing-masing berinisial MP, HI, dan Ny MS.
Sementara empat perusahaan yang telah diperiksa adalah PT SAT, PT DDJ, PT ET, dan PT RM.
"Memang, diduga petugas dan pemeriksa pajak ini bekerjasama dengan empat PT itu, kira-kira memperkecil pajak," kata dia.
Dari perusahaan, siapa yang dipanggil? "Orang-orang yang terkait dengan perpajakan," kata dia.
Hingga saat ini, dalam kasus penggelapan dan pencucian uang pajak Gayus Tambunan ini Polri telah menetapkan sembilan orang tersangka.
Mereka adalah Gayus Tambunan, Haposan Hutagalung -- pengacara Gayus, Andi Kosasih yang mengakui dana Gayus sebagai miliknya, Lambertus -- staf Haposan, Alif Kuncoro yang menyerahkan suap dari Gayus kepada penyidik, Kompol Arafat Enanie dan AKP Sri Sumartini selaku penyidik, Sjahril Djohan sebagai pengatur kasus, dan Maruli Pandopotan Manurung atasan Gayus Tambunan. (umi)
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.
