Wajah Penganiaya Aktivis ICW Direkonstruksi

Aktivis ICW, Tama Satrya Langkun menjalani perawatan
Sumber :
  • VIVAnews/Aries Setiawan

VIVAnews - Markas Besar Polri terus memburu pelaku penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama Satrya Langkun dan pelempar bom molotov ke kantor Majalah Tempo. Mengungkap kasus penganiayaan aktivis ICW dinilai lebih mudah. Tama adalah pelapor rekening mencurigakan milik sejumlah perwira Polri ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Pengusutan kasus penganiayaan memang lebih mudah karena saksi korban bisa berkomunikasi dan mengenali ciri-ciri pelaku," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Markas Besar Polri Komisaris Besar Polisi Marwoto Soeto, kepada VIVAnews.com, Jumat, 9 Juli 2010.

Marwoto menegaskan, berbekal kesaksian Tama Satrya Langkun dan rekannya, Laode Moammar Khadafi, polisi bisa memburu para pelaku.

"Ciri-cirinya sudah dikenali korban. Bahkan, korban mengaku sudah dikuntit sejak tiga hari lalu," kata Marwoto. Polisi yakin, dengan keterangan korban dan saksi maka pelaku bisa segera direkonstruksi. "Nanti kami bisa gambarkan kepada masyarakat," ujarnya.

Menurut Marwoto, kasus penganiayaan Tama lebih mudah diungkap dibanding pelemparan bom molotov ke kantor Majalah Tempo. "Karena tidak ada saksi yang mengenali ciri-ciri pelempar bom molotov. Kejadian begitu cepat," ujarnya.

Dalam pengakuannya kemarin, Tama mengaku sudah dikuntit pelaku sejak Senin. Setidaknya, ada empat orang yang mengeroyoknya Kamis dini hari kemarin. Tama harus menerima 29 jahitan untuk menutup luka parah di kepalanya. (kd)

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi
Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024