Awas! Air Laut Pesisir Samudera Hindia Naik

Air laut pasang
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Colorado (UC) Boulder menguatkan teori bahwa aktivitas manusia berimplikasi pada kondisi alam. Hasil penelitian ini akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Geoscience.

Para peneliti menemukan fakta, bahwa permukaan laut di wilayah Samudera Hindia mengalami kenaikan signifikan -- sebagai akibat dari makin banyaknya gas rumah kaca -- sebagai hasil dari aktivitas manusia -- yang dilepaskan ke atmosfer.

Data permukaan laut pada tahun 1960-an dan observasi melalui satelit digunakan sebagai pembanding.

Menurut peneliti utama, Profesor Weiqing Han, temuan ini mengindikasikan bahwa iklim yang makin panas yang memicu naiknya permukaan laut secara regional adalah ancaman bagi para penduduk di daerah pesisir.

Naiknya permukaan air laut akan memperburuk banjir pasang di Bangladesh dan India. Bahkan, bisa berdampak luas pada iklim regional dan global.

Ditemukan bahwa, sepanjang pesisir Samudra Hindia bagian utara, laut telah meningkat rata-rata sekitar 0,5 inci atau 13 milimeter, perdekade.

Pemain kunci dari proses ini adalah 'kolam hangat' Indo-Pasifik -- wilayah mirip bak mandi yang membentang dari pantai timur hingga barat Afrika sampai ke International Date Line -- garis imajiner yang berlawanan dengan garis meridian -- di Pasifik.

Kolam hangat telah dipanaskan sekitar satu derajat Fahrenheit, atau 0,5 derajat Celcius, dalam 50 tahun terakhir, terutama disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca.

"Hasil studi kami menunjukkan efek pemanasan antropogenik di kolam hangat Indo-Pasifik bisa mengakibatkan pulau-pulau seperti Kepulauan Mascarenhas, pantai Indonesia, Sumatera dan Samudera Hindia bagian utara berpotensi mengalami kenaikan permukaan laut secara signifikan, dari rata-rata global," kata Han, seperti dimuat laman People Daily, Rabu 14 Juli 2010.

Sementara beberapa wilayah Samudera Hindia mengalami kenaikan permukaan air laut, sebaliknya, Kepulauan Seychelles dan Zanzibar di lepas pantai Tanzania menunjukkan penurunan permukaan laut terbesar.

Pola yang tak seragam ini menunjukkan, kenaikan permukaan air laut di beberapa wilayah berkorelasi dengan penurunan air laut di wilayah lain.

"Penelitian kami juga menunjukkan, perubahan atmosfer dan sirkulasi kelautan yang disebabkan manusia -- ini yang belum diteliti sebelumnya -- adalah penyebab utama peningkatan permukaan air laut secara regional," tulis para peneliti dalam jurnal ilmiah.

Samudra India adalah laut terbesar ketiga di dunia yang menyimpan 20 persen air laut di permukaan bumi. (sj)

Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten didukung DPRD Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar acara buka bersama di Park Serpong pada Rabu, 27 Maret 2024

Park Serpong Jadi Lokasi Bukber Dispar Banten, Intip Potensi Bisnis dan Kontribusinya ke Daerah

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten didukung DPRD Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar acara buka bersama di Park Serpong.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024