Kategori Achmad Bakrie Award Terus Bertambah

Ulil Abshar Abdalla
Sumber :
  • Vivanews/ Amatul Rayyani

VIVAnews - Awalnya, Penghargaan Achmad Bakrie yang diadakan Freedom Institute hanya mencakup dua bidang. Yakni Kesusasteraan dan Pemikiran Sosial.

Satu kategori bidang lagi ditambahkan, Kedokteran pada 2005. Sains dan Teknologi ikut bergabung dua tahun kemudian. Kini, ada lima kategori pemenang yang berhak meraih penghargaan yang pola penjuriannya meniru penghargaan Nobel ini.

Lima bidang yang ditentukan untuk memperoleh penghargaan dan uang tunia itu yakni untuk bidang kesusatraan, pemikiran sosial, kedokteran, sains, dan teknologi. Freedom Institute juga memberikan satu kategori khusus untuk periset.

Direktur Program Freedom Institute Ulil Absar Abdalla mengatakan, pemilihan kandidat dimulai dengan membuat daftar calon. Setelah itu, dilakukan survey pada lembaga dan tokoh berkompeten terkait kelayakan kandidat dalam daftar.

"Terakhir voting dewan juri dari dua nama unggulan utama," ujar Ulil saat jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta. Menurut dia, proses itu berlangsung sekitar lima bulan. "Resminya, dimulai januari, 5 bulan ya," tambah peneliti lulusan Harvard ini.

Ulil mengakui, dewan juri sengaja dirahasiakan. Hal ini untuk meniru pola penjurian pemenang Nobel. "Sehingga ada kesakralannya," ujarnya.

Lima kategori penghargaan tahun ini merupakan lima bidang utama dalam keilmuan yang dipelajari manusia. Apakah akan ada penambahan kategori untuk tahun berikutnya? Mungkin saja. Berikut pemaparannya seputar lima bidang itu.

Kesusastraan adalah bidang yang mewadahi kiprah kaum sastrawan/penyair dan penulis fiksi. Para penulis non-fiksi yang piawai dalam bahasa juga masuk penilaian. Sebagai perbandingan, filosof Bertrand Russel dan negarawan Winston Churchill memperoleh Hadiah Nobel bidang Sastra demi nilai sastra dari buku-buku mereka.

Banjir Bandang Terjang Pemandian Teroh-teroh Langkat, 1 Tewas dan 6 Luka-luka

Tim juri juga memilih sastrawan yang karya-karyanya menyumbangkan bentuk-bentuk baru, mempengaruhi arus sastra pada masanya dan sesudahnya, memperkaya bahasa nasional, serta mengubah persepsi sidang pembaca.

Pemikiran Sosial adalah bidang yang meliputi karya-karya pemikiran yang mempersoalkan sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Bagi tim juri, Pemikiran Sosial bukan hanya wilayah kaum ilmuwan sosial, tetapi juga filosof, sejarahwan, ekonom, pakar hukum, pendidik, agamawan, dan siapa saja yang membayangkan perubahan sosial dengan mendasar. Yang pokok bagi tim juri adalah, kandidat menghasilkan karya-karya tulisan. Dengan demikian, misalnya, seorang policy maker yang tidak menulis, tidak akan pernah masuk ke dalam pertimbangan kami.

Kedokteran mencakup segala bentuk riset dan terobosan di bidang pengobatan. Jika mayoritas dokter di Indonesia adalah praktisi yang menggunakan metode standar, tim juri ingin menemukan para dokter yang memusatkan diri pada kegiatan keilmuan. Bagi juri, riset medis dengan segenap temuannya akan berdampak besar pada pengobatan itu sendiri.

Seperti diketahui bahwa sejumlah penyakit, tidak sedikit pula penyakit yang khas negeri-negeri tropis dan/atau sedang berkembang, masih harus ditemukan penyebabnya. Juga, terobosan di bidang pengobatan amatlah pentingnya, termasuk demi penyembuhan dan pemberantasan penyakit di kalangan kurang-mampu.

Sains adalah ranah yang mencakupi ilmu-ilmu alam dan matematika. Adapun ilmu-ilmu sosial sudah termaktub ke bidang Pemikiran Sosial. Para ilmuwan di bidang ini, bagi tim juri adalah teladan untuk kerja sepi tanpa pamrih, namun mengubah pokok kemajuan dan modernitas.

Prestasi mereka yang tak banyak jumlahnya itu, yang seringkali berkualitas dunia, terkubur oleh kelisananan dan budaya massa yang menjangkiti masyarakat. Dalam bidang ini juri juga mengutamakan karya-karya yang memberi sumbangan penting bagi khazanah ilmu yang bersangkutan.

Teknologi mencakup segala terobosan yang memperkaya keterampilan mengolah lingkungan, memperpanjang jangkauan indra dan tubuh manusia, dan membuka jalan bagi perubahan cara produksi yang memungkinkan pelonjakan produktivitas secara mendasar serta pemenuhan kebutuhan orang banyak.

Tim juri juga mempertimbangkan sumbangan terobosan itu untuk khazanah teknologi internasional. Riset para teknolog Indonesia seringkali mengejutkan, meski para periset itu harus mengatasi keterbatasan biaya, peralatan dan dukungan kelembagaan dengan cara-cara yang tak terbayangkan.

Berikut para penerima:
- Sitor Situmorang (bidang Kesusasteraan)
- Daoed Joesoef (bidang Pemikiran Sosial)
- S. Yati Soenarto (bidang Kedokteran)
- Daniel Murdiyarso (bidang Sains)
- Sjamsoe’oed Sadjad (bidang Teknologi)
- Ratno Nuryadi (Hadiah Khusus Periset)

Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng mengatakan pihaknya menghargai pihak-pihak yang menolak Penghargaan Achmad Bakrie.

Daoed Joesoef dan Sitor Situmorang melayangkan surat kepada Freedom sebagai penyelenggara penghargaan itu, untuk menolak Penghargaan Achmad Bakrie 2010. "Ada nuansa politik belum merasa sreg menerima sekarang," kata Rizal pekan lalu. (adi)

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Pemain Bhayangkara FC rayakan gol Radja Nainggolan

Bhayangkara FC Resmi Terdegradasi ke Liga 2

Bhayangkara FC resmi menjadi tim kedua yang harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan. The Guardian menyusul langkah Persikabo  1973 yang sudah degradasi terlebih dahulu.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024