Atmosfir Lentera Ramadan di Kairo

Lentera di Kairo, Mesir
Sumber :
  • egyptal

VIVAnews - Di beberapa kota di Indonesia, Ramadan identik dengan lentera atau obor dari bambu yang dipasang di pekarangan rumah atau jalan. Tradisi lentera saat Ramadan ini juga terjadi di Kairo, Mesir.

Lentera Ramadan di Kairo dalam dalam bahasa lokal disebut 'Fanoos Ramadhan'. Setiap Ramadan tiap orangtua membeli lentera dari kuningan dengan hiasan kaca dan lilin bagi setiap anak untuk dipakai berkeliling sepanjang lorong-lorong pemukiman pada malam Ramadan.

Pesta malam yang hidup di Kairo selama seribu tahun menjadi rutinitas selama bulan Ramadan. Fanoosh kini berubah menjadi lebih modern lengkap dengan baterai, sistem digital yang memuat lagu tradisional Mesir.

Harga Fanoosh terbilang mahal, dari £35 Mesir (Rp56 ribu) hingga £1.000 Mesir (1,6 juta), sebuah pengeluaran yang cukup besar bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.

Ada lagi perayaan yang hanya dapat ditemukan tiap Ramadan, 'Mawa'id Al Rahman', atau Pesta Sang Maha Penyayang'.  Tradisi yang menyebar ke hampir seluruh negara Islam merupakan acara yang digelar orang kaya untuk memberi makan orang miskin selama waktu buka puasa di bulan  Ramadan (iftar).

Kepercayaan setempat mengakui sedekah akan membersihkan dosa-dosa yang telah dilakukan sepanjang tahun. Selama Ramadan, hampir seluruh Kairo dan kota-kota besar di Mesir terlihat rangkaian pesta Mawa'id Al Rahman dengan ribuan orang yang mengikuti.


Tradisi Ramadan lainnya Salah satunya, adalah Yameesh. Yamessh adalah berbagai jenis kacang yang diimpor dari Suriah dan negara Levant lain. Menu berbuka ini merupakan keharusan hidangan berbuka puasa di tiap keluarga. Meski harganya terus melambung, tiap keluarga harus memastikan selama sebulan penuh Yameesh selalu ada.

Seperti dikutip situs Zawya, berbagai tradisi ini telah berakar dalam masyarakat. Mereka mempersiapkan dua-tiga bulan sebelumnya.

Tiap keluarga muslim di Kairo membutuhkan anggaran khusus untuk menyambut Ramadan.

Tak heran, karena selama Ramadan muslim Kairo menyediakan berbagai hidangan khusus dan mengadakan perayaan tradisi unik.

Ketua DPRD Sebut Pemkab Klungkung Komitmen Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida
Komandan al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian

Abu Shujaa pun dinyatakan telah tewas oleh Israel pada hari Jumat lalu. Namun, mengejutkannya, Abu Shujaa tiba-tiba 'bangkit dari kubur'.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024