Mandi Merang, Kebiasaan Betawi Jelang Puasa

Ritual Padusan, kolam peninggalan Raja Solo, Jawa Tengah
Sumber :
  • Fajar Sodiq (VIVAnews)

VIVAnews - Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata. Biasanya, sehari menjelang Ramadhan atau puasa, orang Betawi punya kebiasaan yang sepertinya saat ini telah terlupakan, yaitu Mandi Merang.

Tempo dulu, kebiasaan ini sering dilakukan saat sore hari menjelang puasa esok, terutama para ibu dan para gadis-gadis. Mereka berkeramas menggunakan merang. Caranya, kulit gabah dibakar kemudian dicampur dengan buah rek-rek. Buah yang biasa digunakan untuk menyepuh perhiasan, emas dan perak, agar mengkilat kembali.

Di samping merang, untuk keperluan keramas ada kalanya digunakan lidah buaya. Sedangkan untuk memperindah dan mencegah kerontokan rambut digunakan minyak kemiri. Namun, hal itu semua sudah tergantikan dengan shampo.

Sebetulnya, mandi dan keramas tersebut mempunyai motif tersendiri yakni pembersihan lahir dan batin dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Ada lagi tradisi yang hingga kini masih terus dilakukan, yakni tradisi ziarah kubur atau nyekar menjelang puasa. Namun biasanya, hal itu dilakukan khusus kaum pria. Wanita dilarang karena khawatir ada di antara mereka yang mendapat haid.

Ziarah kubur dilakukan sebagai penghormatan dan mendoakan arawah orang tua dan keramat. Banyak yang membaca surat Yasin atau membaca tahlil, sambil membersihkan makam kerabat.

Yang biasa juga dilakukan masyarakat Betawi menjelang Ramadan adalah mengantar penganan atau bingkisan (disebut juga Nyorog) kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti bapak/ibu, mertua (calon mertua), paman, kakek/nenek atau kerabat dekat. Bukan saja anak dan cucu, calon mantu juga mengantar penganan pada calon mertua.  Penganan atau bingkisan itu umumnya berupa roti, sirup, kopi, susu, gula, dan kurma. (Dari berbagai sumber)

Pengakuan Mengejutkan Pelatih Australia terkait Penampilan Ernando
Aksi Bus Kopassus adang Bus Pandawa 87 yang nekat lawan arah

Asyik Lawan Arah, Bus Pandawa 87 Diadang Kopassus

Aksi ugal-ugalan bus Pandawa 87 di jalan raya hingga nekat melawan arah mendapat batunya saat berpapasan dengan bus Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Aksi lawan arah bus

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024