Menko: Interpol Buru Warga Prancis

Menkopolhukam Djoko Suyanto kunjungi Hasan Tiro
Sumber :

VIVAnews - Mabes Polri masih memburu warga negara Prancis berinisial A pemilik mobil Mitsubishi Galant yang akan digunakan untuk bom mobil. Polisi juga mencari tahu hubungan Abu Bakar Ba'asyir dengan warga negara Prancis itu.

Menanggapi itu, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan belum ingin terburu-buru menuding keterlibatan warga negara Prancis atas kepemilikan mobil itu.

"Belum diketahui pasti. Jadi masih diselidiki siapa pemilik mobil itu, nanti akan diurut seperti waktu bom Bali dulu, dimana kita berhasil mengungkap dari rangka mobil juga," kata Djoko Suyanto kepada wartawan di sela-sela rapat kabinet di Sekretaris Negara, Selasa 10 Agustus 2010.

Namun Djoko menegaskan, tidak tepat bila dikatakan, ini adalah bentuk kejahatan teror lintas negara. "Belum, belum sampai kesana, baru tahap penyelidikan, yang jelas masih ada proses lebih lanjut," tuturnya.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan pemerintah Indonesia akan menjajakan kerjasama interpol yang merupakan kerjasama intelijen antara penegak hukum di berbagai negara. Kerjasama itu untuk memudahkan penyelidikan. "Ya, itu pasti (kerjasama interpol), tapi setelah dilakukan penyelidikan internal dan itupun prosesnya masih panjang," tuturnya.

Mengenai semakin tingginya gangguan terorisme di Indonesia, mantan Panglima TNI itu tidak menampiknya. Menurutnya, kejadian demi kejadian memang sering terjadi belakangan ini, seperti terakhir bom Marriot dan Ritz Carlton terulang untuk kedua kalinya.

"Inilah sikap kita untuk tetap waspada, tidak lengah terhadap kegiatan itu, karena sel-sel itu terus bergerak, jaringan itu jalan. Dan itulah yang diikuti terus menerus oleh Densus 88," tuturnya.

Ditanya apakah penyerangan teroris kali ini, lebih kuat dari sebelum-sebelumnya, Djoko menjelaskan, soal apakah kuat atau tidak sangat relatif. Tapi, yang jelas metode yang mereka gunakan berbeda.

"Metode berbeda, apa yang dirakit sekarang juga sudah berbeda dengan yang lalu. Tapi bukan berarti ini mengancam dan membuat kita ketakutan, bukan lalu seolah-olah negara kita tidak aman, tapi waspada tetap," ujarnya.

Seperti diketahui, mobil itu disita dari penangkapan Fahrurozi Tanjung alias Baim dan Hamzah alias Helmi. Keduanya dibekuk di Kampung Saluyu, Cibiru, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penangkapan dilakukan dua hari sebelum Abu Bakar Ba'asyir diringkus. (umi)

Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024