Balimau, Tradisi Sambut Ramadan yang Dilarang

Tradisi Balimau Kasai, jelang Ramadan.
Sumber :
  • Eri Naldi | VIVAnews

VIVAnews.com - 'Balimau' atau mensucikan diri merupakan tradisi menjelang bulan suci Ramadan di Sumatera Barat. Tradisi ini membawa ribuan pemeluk Islam di berbagai kota di Sumbar menggelar mandi bersama di tempat terbuka.

Sungai, lubuk, menjadi tempat untuk memulai tradisi balimau menyambut bulan puasa. Meski mendatangkan kontroversi di kalangan ulama di Sumatera Barat, yang secara tegas mengharamkan tradisi balimau di tempat terbuka.

Putuskan Lepas Hijab, Zara Tegaskan Tak Akan Pakai Busana Seksi

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar Gusrizal Gazahar, balimau tidak mencerminkan tradisi yang Islami. "Tidak ada hadits yang membolehkan balimau, haram hukumnya," ujar Guslizar kepada VIVAnews, Selasa 10 Agustus 2010.

Selain itu, menurut Guslizar, tidak ada kewajiban yang membolehkan balimau seperti yang dilakukan masyarakat di Minang. Bahkan ia menilai, hal ini hanya sebatas euforia yang cenderung menyesatkan untuk menyambut bulan puasa.

Dalam tradisi tersebut digambarkan, para pengunjung layaknya mandi biasa, namun di penghujung mandi diakhiri dengan siraman air dari rendaman bunga tujuh rupa bercampur limau (jeruk nipis).

Selain juga, bercampurnya laki-laki dan perempuan dewasa menjadikan ulama di Sumbar menyatakan haram terhadap tradisi tersebut. Cara tersebut yang dinilai ulama Sumbar menghilangkan makna dari membersihkan diri.

Walaupun sudah dilarang, tradisi itu hingga kini, tetap bertahan di masyarakat Minang. Banyak tempat-tempat wisata pemandian yang dijadikan sebagai lokasi balimau.

Di Padang, warga menyerbu lokasi pemandian Lubuk Paraku, Lubuk Minturun, dan Batang Kuranji. Lokasi tersebut dijejali ratusan hingga ribuan orang yang hanya ingin mandi-mandi bersama keluarga untuk menyambut bulan puasa.

Tradisi balimau dimulai sore hari hingga menjelang Magrib. Sekitar pukul 17.00 WIB, warga akan berdatangan ke tempat-tempat pemandian umum menggunakan berbagai alat transportasi.

Terminologi Minangkabau menyebutkan bahwa balimau tak ubahnya seperti mandi wajib menggunakan air bersih yang telah dicampur dengan limau (jeruk) serta beragam bunga. Tradisi ini telah berjalan secara turun temurun.

Terlepas dari itu semua, balimau seperti telah mengakar di kehidupan masyarakat Minang. Pemerintah Kota Padang sempat menertibkan tempat yang menjadi lokasi pemandian balimau dengan memasang pagar pembatas antara laki-laki dan perempuan.  (umi)

Laporan: Eri Naldi | Padang

Babe Cabita

Ungkap Momen Pelukan Terakhir dari Babe Cabita, Istri: Terasa Hangat

Melalui caption dalam unggahannya itu, Fati meluapkan isi hati mengharukan. Ia ungkap satu minggu yang ia jalani setelah meninggalnya Babe Cabita sangat berat

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024