Insiden Cathay Karena Bahan Bakar Surabaya

Pesawat Cathay Pacific dari Surabaya, Indonesia, mendarat darurat di Hongkong
Sumber :
  • AP Photo/Kin Cheung

VIVAnews - Departemen Penerbangan Sipil Hongkong atau Hong Kong Civil Aviation Department mengeluarkan laporan terbaru terkait insiden pendaratan darurat Pesawat Cathay Pacific pada 13 April 2010 lalu.

Saat pendaratan terjadi dilaporkan, roda pesawat terlihat terbakar. 

Pesawat Airbus A330 itu terbang dari Surabaya, membawa 322 penumpang, dan mendarat darurat di Bandara Internasional Hongkong. Delapan penumpang dilaporkan luka-luka.

Seperti dimuat laman Wall Street Journal, 11 Agustus 2010, Departemen Penerbangan Sipil Hongkong mengungkapkan kontaminasi bahan bakar kemungkinan jadi penyebab kerusakan dua mesin pesawat saat mendekati bandara Hongkong.

Berdasarkan penyelidikan, pihak departemen menemukan partikel berbentuk bola di bagian dalam pesawat. Partikel itu juga ditemukan dalam sample yang diambil dari mesin dan tangki bahan bakar.

Diusut lebih lanjut, Departemen Penerbangan Sipil Hongkong juga menemukan partikel yang sama dari dispenser yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar untuk pesawat Airbus di Bandara Juanda, Surabaya.

Departemen mengatakan, sejauh ini tidak menemukan kesalahan atau kegagalan dari salah satu komponen diambil dari pesawat A330 itu--yang tidak terkait dengan pencemaran bahan bakar.

"Pemeriksaan dan analisis menunjukkan, partikel pesawat, baik badan pesawat atau sistem mesin dalam kondisi normal," demikian hasil investigasi departemen, seperti dimuat dalam buletinnya.

Namun, departemen belum bisa memastikan apa pastinya sumber kontaminasi eksternal tersebut. Ditegaskan, penyelidikan  terkait insiden tersebut masih berlangsung--bekerjasama dengan penyidik kecelakaan udara di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Cathay Pacific memutuskan menghentikan pengisian bahan bakar pesawat di Surabaya--saat penyidik menduga kualitas bahan bakar (avtur) sebagai salah satu faktor dari banyak kemungkinan penyebab kecelakaan.

Maskapai berbasis di Hong Kong itu dalam pernyataannya Rabu lalu, akan terus bekerjasama dengan tim penyelidik.

Dikonfirmasi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Heri Bakti mengatakan, pihak Indonesia juga melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

"Sama-sama menyelidiki, sama-sama sharing informasi," kata dia saat dihubungi VIVAnews, Kamis 12 Agustus 2010.

Penyelidikan, tambah dia, tidak untuk mencari siapa yang salah. "Dalam rangka menemukan penyebab agar ke depan tidak terjadi lagi, supaya tidak terulang," tambah dia.

Terkait temuan partikel bola di dispenser bahan bakar Bandara Juanda, Heri mengatakan pihaknya juga sedang mencari tahu soal kebenarannya. (kd)

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung

Setelah penetapan KPU, Prabowo selaku Presiden terpiih mendatangi markas PKB untuk menemui Cak Imin. Elite pendukung Prabowo pun ikut merespons.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024