Melongok Makam Mertua Sunan Ampel

Musala Makam Mbah Karimah, Surabaya
Sumber :
  • VIVAnews/ Tudji Martudji

VIVAnews - Di pintu masuk, berdiri sebuah gapura tertulis makam Mbah Karimah. Halamannya terasa sejuk dengan dua pohon asam seakan sebagai pintu gerbang.

Lima meter kemudian terlihat dua bangunan, mushala dan bangunan cungkup dengan dua makam, milik Mbah Karimah tertulis wafat pada tahun 1377, sebelahnya makam Mbah Sholeh salah satu murid setianya.

"Ini makam Mbah Karimah dan yang itu Mbah Sholeh, murid atau cantriknya. Mbah Karimah itu orang yang berjasa di kawasan ini," kata juru kunci makam, Suripto, 62 tahun menyambut kedatangan VIVAnews.

Kuncen itu menambahkan tempat tersebut tidak pernah sepi didatangi peziarah. Mulai sekedar mampir salat, membaca ayat suci Al-Quran, kemudian istirahat bahkan bermalam setelah sebelumnya melakukan ziarah.

Tak jarang mereka datang kembali membawa nasi tumpeng untuk selamatan. Dimakan bersama dengan siapa saja yang saat itu ada di tempat tersebut. "Saya sering diminta membaca doanya. Katanya, doa atau keinginannya terijabah," terang Suripto.

Tempatnya sangat sejuk, meski di Surabaya umumnya panas di lokasi ini terasa nyaman karena berada di dataran tinggi. Menuju lokasi ini, bisa diawali dari Masjid Rahmat atau dikenal dengan sebutan Masjid Kembang Kuning di Jl Chairil Anwar 27, Surabaya.

Detik-detik Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anak dan Cucu Pentolan Hamas Ismail Haniyeh

Kemudian, berjalan ke barat menyusuri perkapungan padat yang agak mendaki. Tidak sulit menuju lokasi ini, sekitar 100 meter terlihat gapura bertulis 'Makam Mbah Karimah'.

Tempat ini adalah cikal bakal atau mushala pertama yang berdiri di tanah Jawa, buah karya besar tangan dingin Rahmatullah alias Raden Rahmad yang kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel.

Kisahnya, awal abad 15 di tempat ini Sunan Ampel mendirikan tempat ibadah. Selain dipakai untuk sujud menyembah Allah SWT, juga wujud ucapan terimakasihnya kepada Wiroseroyo (pemeluk Hindu dari Majapahit) yang dikenal dengan sapaan Mbah Karimah itu.

Seiring berjalannya waktu, Wiroseroyo atau Mbah Karimah kemudian menjadi mertua Rahmatullah (Sunan Ampel).

Pejabat RI Terkaya Versi LHKPN Koleksi Mobil Mewahnya Bikin Ngiler, Rolls-Royce hingga Bentley

Mbah Karimah telah tiada, tercatat ia meninggal pada 1377. Namun, hingga kini pusaranya tidak pernah sepi dikunjungi. "Penguasa" hutan asal Majapahit itu ikut mengukir sejarah, mewarnai perjalanan seorang pemuda yang kini tersohor dengan nama Sunan Ampel (1401-1481). (adi)

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Peluncuran dan Pembukaan

Kereta Cepat Whoosh Dikabarkan Mengalami Kebocoran, KCIC Buka Suara

Muncul narasi kebocoran di sambungan gerbong 5 dan 6 dari kereta cepat Whoosh. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) pun membantah narasi itu.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024