Prajurit Kopassus Tewas Dibekap Dukun Pijat

Foto ilustrasi pembunuhan
Sumber :

VIVAnews - Identifikasi forensik yang dilakukan Kepolisian Resort Sukoharjo terhadap jenazah Kopral Dua Santoso, anggota TNI AD Grup 2 Kopassus Kandang Menjang, Kertasura, menyimpulkan ia dibunuh belum lama ini dengan cara dibekap.

Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

Sebagaimana telah diberitakan, Santoso yang seorang prajurit komando terlatih itu tewas dibunuh seorang dukun pijat bernama Yulianto. Dalam aksinya, sebelum membunuh, pelaku terlebih dahulu memberikan minuman yang terbuat dari bunga kecubung. Tujuannya agar korban terlelap tidur.

"Saat tidur itulah, pelaku menghabisi korban hingga tewas, dengan cara dibekap. Korban tidak bisa melawan karena lemas akibat cairan itu," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Sukiono, Rabu, 25 Agustus 2010.

Saat diperiksa polisi, Yulianto mengakui hanya membunuh dua orang dengan motif utang piutang. Ia juga mengaku membunuh prajurit Kopassus itu karena korban belum membayar uang pengobatan meski telah delapan kali berobat.

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

"Saat ditanya sih, alasannya karena masalah hutang piutang," kata Sukiono.

Begitu pula dengan korban lainnya, Sugiyo. Yulianto juga membunuhnya dengan cara yang sama, lima tahun lalu.

Sebelum dibunuh dengan cara dibekap, Sugiyo juga diberi ramuan dari bunga kecubung yang membuat korban lemas. "Alasannya pun sama, soal hutang, karena kesal, lalu dibunuh," ujar Sukiono.

Finance Minister, CEO MCC Discuss Transportation Sector Cooperation

Polisi terus menggali keterangan dari keluarga korban dan juga saksi-saksi lainnya, termasuk anak dan istri si dukun pijat. Aparat juga terus mendalami kemungkinan ada korban lain. (Laporan: Fajar Sodiq, Solo | kd)

OCS Indonesia (Doc: Natania Longdong)

Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja

Industri Facility Management (FM) yang memasok pekerja outsourcing di Indonesia mengatakan bahwa pasar Indonesia lebih baik dari Vietnam dan Kamboja.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024