- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews - Analis Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan sepanjang pengalamannya bermitra dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam mendampingi TKI, Muhaimin Iskandar dinilai sebagai menteri paling lemah menangani persoalan TKI.
"Saya kira Cak Imin (Muhaimin) paling lemah sebagai Menakertrans," kata Wahyu Susilo dalam diskusi polemik Trijaya, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 28 Agustus 2010.
Menurut dia, mantan Menteri Fahmi Idris lebih responsif menghadapi persoalan TKI. Tetapi hal itu tidak terlihat dalam kepemimpinan Muhaimin yang notabene sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
"Muhaimin tidak pernah punya political statement. Dia lebih banyak mengeluarkan statement sebagai ketua partai," kata Wahyu.
Jelas saja tudingan Wahyu itu langsung dibantah Dirjen Bina Penta Kementerian Nakertrans Abdul Malik Harahap. Menurut Abdul Malik, Muhaimin justru menteri yang kuat memberlakukan moratorium pengiriman TKI.
"Saya harus membela. Pak Muhaimin itu satu-satunya menteri yang berani menyetop penempatan TKI. Salah satunya ke Yordania," kata Abdul Malik.
Menurut Migrant Care, permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia terus bermunculan dan berulang. Migrant Care merilis 6.845 orang dapat kasus, 345 dihukum mati (versi pemerintah 177 orang).
Dari 177 orang itu, 142 orang terlibat kasus narkoba pembunuhan dan 35 orang terkait kepemilikan senjata api ilegal. Dari jumlah itu sebanyak 70 orang berada di penjara Malaysia yang terdiri dari 63 kasus narkoba, 6 pembunuhan dan 1 kasus senjata api. (sj)