TKW Ponorogo Tewas Misterius di Hong Kong

Unjuk Rasa TKI di Kedubes Malaysia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

SURABAYA POST - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) Nita Setyaningrum (28) dari Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Ponorogo meninggal di Hong Kong. Penyebab kematiannya belum diketahui.

”Kami sampai saat ini belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil labfor dan penyelidikan kepolisian Hong Kong,” ujar pimpinan PJTKI PT BMS Malang, Yudho Prihanto, di Ponorogo, Jumat 3 September 2010.

Ia mengemukakan hal itu saat ditemui di rumah duka di Desa Setono, Kecamatan Jenangan.

Karena belum ada kejelasan mengenai sebab-sebab kematian itu, Yudho Prihanto mewakili PT BMS Malang menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga.

Dia berjanji PJTKI yang telah memberangkatkan Nita sekitar lima tahun lalu itu akan tetap bertanggung jawab dengan mengurus keterangan kematian korban.

”Biasanya hasilnya (keterangan resmi sebab-sebab kematian) baru diketahui sekitar tiga bulan lagi. Sekarang masih tahap penyelidikan,” katanya.

Selain berjanji mengurus keterangan kematian Nita di Hong Kong, Yudho juga mengonfirmasi  pihaknya telah memberikan santunan sejumlah uang kepada keluarga korban di Ponorogo.

Namun berapa nilai santunan itu, Yudho tidak menjelaskan rinci. ”Kami jelas ikut berduka cita atas kejadian yang menimpa saudari Nita di Hongkong,” ujarnya.

Belum ada penjelasan resmi dari pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Ponorogo mengenai kematian TKW Hong Kong yang masih misterius ini.

Seorang pejabat dinas setempat saat dikonfirmasi hanya mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan PJTKI yang memberangkatkan korban.

Mengenai kemungkinan mencari informasi melalui Kementerian Luar Negeri ataupun Kedutaan RI di Hong Kong, ia menyatakan tidak memiliki kapasitas kewenangan hingga ke tingkatan tersebut. ”Lagian, anggaran untuk itu juga tidak ada,” ujarnya.

Menyikapi ketidakjelasan sebab-musabab kematian Nita Setyaninngrum tersebut, pihak keluarga menuntut pihak PJTKI serta pemerintah mengurusnya hingga tuntas.

”Kami hanya ingin tahu apa penyebab kematian Nita. Pihak PT (PT BMS Malang) sudah berjanji akan mengurus masalah itu, jadi kami sekarang menunggu,” ujar Budi Waluyo, salah seorang kerabat dekat korban.

Ia mengakui keluarga Nita di Dusun Krajan, Desa Setono, Kecamatan Jenangan masih syok atas kematian korban.

Selain tidak pernah diketahui memiliki penyakit serius, TKW berusia 28 tahun tersebut baru saja melangsungkan pernikahan sekitar sebulan lalu.

Nita kembali ke Hong Kong untuk melanjutkan sisa kontraknya yang tinggal beberapa bulan lagi.

Setelah itu, Nita berencana untuk pulang selamanya ke tanah air, namun belum sempat rencana itu terealisasi, TKW berparas manis itu keburu tewas misterius pada 10 Agustus lalu.

Persebaya Bertekad Bangkit Lawan Persib
Konsumen menunjukkan emas batangan yang dibelinya di Butik Emas Logam Mulia, Gedung Aneka Tambang, Jakarta.

Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.347.000 per gram pada hari ini, Sabtu 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024