- Antara/ Ujang Zaelani
SURABAYA POST - Calon bupati dan wakil bupati Gresik yang kalah Husnul Khuluq-Musyaffa Noer (Humas) menggugat sembilan hakim Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik.
Gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara didaftarkan oleh kuasa hukum pasangan ini. ”Kami menggugat sembilan hakim MK sekaligus lembaganya karena inkonstitusional,” kata kuasa hukum 'Humas', Hari Supriyadi, Rabu 15 September 2010.
Ia berpendapat, akibat putusan sembilan hakim Mahkamah Konstitusi, 'Humas' dirugikan karena menelan kekalahan pada coblos ulang atas putusan inkonstitusional tersebut.
”Coblos ulang perintah MK melanggar ketentuan undang-undang pilkada. Artinya kemenangan pasangan SQ (Sambari Halim Radianto-M Kosim) tidak sah menurut undang-undang,” tandasnya
Sedangkan KPU Gresik digugat kuasa hukum 'Humas' karena surat keputusan KPU yang memenangkan Humas pada coblos ulang dianulir.
”Surat keputusan Nomor 121 yang dibuat KPU itu kami menilai memenangkan 'Humas'. Tetapi setelah diprotes DPRD karena dianggap redaksionalnya salah keputusan itu kemudian diubah,” katanya
Selain itu KPU juga dituding melaksanakan tahapan pilkada tidak sesuai aturan sehingga juga digugat melalui Pengadilan Negeri Gresik.
”Yang pasti kekalahan 'Humas' karena adanya kesalahan tahapan yang dilakukan oleh KPU lalu didukung oleh putusan MK sehingga kekalahan 'Humas' sudah tersistem dan direncanakan,” ujarnya
Sementara Wakil Ketua Tim pemenangan 'Humas', Ainur Rofik, mendukung langkah kuasa hukum 'Humas'. ”Kabar itu memang benar, informasi dari tim kuasa hukum kita rencananya hari ini sidang perdana di PTUN Surabaya,” katanya.
Tetapi Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa Gresik ini belum mengetahui fokus materi gugatan yang sudah dilayangkan tim kuasa hukum 'Humas'.
”Saya tidak tahu persis apa fokusnya, tetapi tadi tim kuasa hukum kami telah memberikan kabar bahwa hari ini sidang perdana gugatan kami,” tandasnya.
Ledakan Terdengar di Bandara hingga Pusat Nuklir Iran
Rudal Israel telah menghantam sebuah lokasi di Iran pada Jumat, 19 April setelah beberapa hari Teheran melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Israel.
